Cerita Wayang Kulit ( Kresna Begal )
Kresna
raja Dwarawati duduk di Pancaniti, dihadap oleh Samba, Wresniwira,
Patih Udawa dan pegawai istana. Mereka membicarakan kepergian Harjuna
dari Madukara. Kresna ingin berkunjung ke Ngamarta. Patih Udawa
diminta mempersiapkan kepergian raja. Kresna meninggalkan balai
penghadapan lalu masuk istana, memberi tahu rencana kepergiannya
kepada para isteri. Rukmini, Jembawati dan Setyaboma menyambut
kedatangan Kresna. Di hadapan para istrinya, Kresna menyampaikan berita
tentang kepergian Arjuna dan rencana kunjungan ke Ngamarta.
Arwah tokoh Ngalengka turun ke Marcapada lagi. Raja Dasakumara duduk di balai penghadapan, dihadap oleh Indrajit, Trisirah dan pegawai raksasa. Raja ingin beristeri Retna Dewi Puspitawara, anak Darmamuka raja Slagaima. Indrajit diberi tugas mencarikan putri raja itu. Indrajit menyanggupinya. Ia menugaskan Kala Wahmuka, Kala Pradiyu dan Kala Bisana untuk melamar ke Slagaima. Sedangkan Raja Dasakumara pergi mencari raja Kresna.
Darmamuka raja Slagaima berbincang-bincang dengan putra raja bernama Jayapuspita, Patih Jayasudarna dan para pembesar kerajaan. Mereka membicarakan lamaran raja Dasakumara. Jayapuspita ditugaskan mencari perlindungan. Di pertengahan jalan mereka bertemu dengan utusan dari Tawanggantungan. Terjadilah perkelahian, tetapi Jayapuspita menyimpang jalan mencari selamat.
Arjuna tengah bertapa di gunung Candhirinengga, dengan nama Bambang Madusekti. Jayapuspita dan Patih Jayasudarma datang. Mereka berdua minta kesediaan Bambang Madusekti untuk melindungi Kerajaan Slagaima. Bambang Madusekti menyanggupinya lalu berangkat, dikawal oleh para punakawan. Jayapuspita dan Patih Jayasudarma menyertainya. Di tengah hutan mereka dihadang oleh raksasa dari Tawanggantungan. Terjadilah perkelahian. Raksasa dapat dikalahkan oleh Bambang Madusekti.
Bambang Madusekti tiba di Slagaima, menghadap raja Darmamuka. Setelah bertanya Bambang Madusekti masuk ke istana, menghadap permaisuri raja, kemudian diperkenalkan dengan Retna Puspitawara, putri raja Darmamuka. Bambang Madusekti menyatakan bersedia saat diminta raja memperisteri putrinya.
Indrajit duduk bersama Trisirah, Trikaya, Narataka, Dewataka dan Yaksadewa. Kemudian datanglah Wijamantri dan Tejamantri. Mereka memberi tahu bahwa prajurit raksasa musnah oleh Bambang Madusekti.
Raja Darmamuka duduk di atas singgasana, dihadap oleh Jayapuspita, Patih Jayasudarma dan Bambang Madusekti. Tiba-tiba terjadilah huru-hara di luar istana. Api berhamburan di angkasa. Bambang Madusekti minta pamit untuk memadamkan api itu. Raja mengijinkannya. Bambang Madusekti matek aji, hujan turun, api pun padam. Bambang Madusekti tahu bahwa musuh datang dari angkasa. Ia lalu mengangkasa. Musuh diserang dengan panah Bajra, maka lenyaplah musuh dari Tawanggangtungan. Setelah aman Bambang Madusekti mohon pamit berkelana ke hutan bersama punakawan.
Di pertapaan Candhana Sapilar, Bagawan Sidikwacana dihadap oleh Endang Mutyara. Endang Mutyara bercerita kepada sang bagawan, bahwa ia bermimpi bertemu dengan Bambang Madusekti. Ia minta dicarikan dengan pria yang ditemui dalam mimpi itu. Bagawan Sidikwacana meninggalkan pertapaan hendak mencari Bambang Madusekti.
Perjalanan Bagawan Sidikwacana tiba di hutan. Ia bertemu dengan Bambang Madusekti. Sang bagawan bercerita tentang mimpi anaknya, lalu minta kesediaan Bambang Madusekti ikut ke Candhana Sapilar. Mula-mula Bambang Madusekti tidak mau, namun setelah tersekap oleh sang bagawan ia menyerah dan bersedia diajak ke pertapaan. Di pertapaan ia dipertemukan dengan Endang Mutyara. Bambang Madusekti jatuh cinta, dan mau mengawininya.
Yudhistira raja Ngamarta berbicara dengan Wrekodara, Nakula dan Sadewa tentang kepergian Arjuna. Raja Dwarawati datang memberitahu bahwa kepergian Arjuna untuk keperluan perkawinan. Kresna ingin mencari Arjuna, sepekan kemudian Wrekodara diminta menyusul ke kerajaan Slagaima. Setelah berpamitan Kresna menuju kerajaan Slagaima. Di tengah perjalanan Kresna dikejar raja Dasakumara. Kresna lari, lalu masuk pertapaan.
Bambang Madusekti menghadap Bagawan Sidik Wacana, minta pamit akan ke kerajaan Slagaima. Ia memberi tahu kepada sang bagawan, bahwa isterinya telah mengandung. Bila telah lahir ia minta agar anaknya diberi nama Bambang Nilasuwarna. Sepeninggal Bambang Madusekti dan para panakawan, Kresna datang menghadap sang bagawan. Sang bagawan berkata bahwa Bambang Madusekti pergi ke kerajaan Slagaima. Raja Dasakumara datang di pertapaan mencari Kresna. Sang bagawan berkata bahwa di pertapaan tidak ada Kresna. Raja Dasakumara marah, sang bagawan diserangnya. Raja Dasakumara mati terkena pusaka Bagawan Sidikwacana.
Sang Hyang Yamadipati turun ke Marcapada bersama Dewi Sari Monglang. Mereka menemui bangkai Dasakumara. Dewi Sari Monglang minta agar Dasakumara hidup lagi. Sang Hyang Yamadipati menghidupkan Dasakumara. Maka Dasakumara pun hidup lagi lalu mendekati Dewi Sari Monglang. Sang Hyang Yamadipati dan Dewi Sari Monglang ketakutan, lalu lari.
Kresna berhasil mendahului perjalanan Bambang Madusekti. Ia mencegat Bambang Madusekti, terjadi perdebatan. Kresna marah atas kepergian Bambang Madusekti (Arjuna) tanpa pamit. Sang Hyang Yamadipati dan Dewi Sari Monglang datang di empat Kresna. Mereka minta perlindungan. Dasakumara datang, Bambang Madusekti menyongsongnya. Terjdilah perkelahian. Dasakumara musnah oleh panah Bambang Madusekti. Kemudian Kresna, Bambang Madusekti dan panakawan melanjutkan perjalanan ke Slagaima.
Raja Yudhistira duduk di atas singgasana, dihadap oleh Wrekodara, Nakula, Sadewa, Patih Tambak Ganggeng, dan Gathotkaca. Wrekodara dan Gathotkaca diminta mencari Arjuna. Mereka berdua lalu berangkat.
Raja Darmamuka dan Jayapuspita menyambut kedatangan Bambang Madusekti. Bambang Madusekti minta ijin akan kembali menjenguk ibu dan saudara. Tiba-tiba datang serangan perajurit Tawanggantungan. Bambang Madusekti minta pamit akan memberantas musuh yang datang. Raja mengijinkannya. Wrekodara dan Gathotkaca datang membantunya. Serangan musuh dapat dipatahkan. Kerajaan Slagaima aman kembali.
Kresna, Wrekodara, Gathotkaca dan Bambang Madusekti menghadap raja Darmamuka. Kresna minta agar Bambang Madusekti, yang sebenarnya Arjuna, diijinkan kembali ke Ngamarta. Raja Darmamuka mengijinkan setelah pesta di kerajaan Slagaima selesai.
Setelah pesta selesai Arjuna kembali ke Ngamarta bersama Wrekodara dan Gathotkaca. Sedangkan Kresna kembali ke Dwarawati.
Arwah tokoh Ngalengka turun ke Marcapada lagi. Raja Dasakumara duduk di balai penghadapan, dihadap oleh Indrajit, Trisirah dan pegawai raksasa. Raja ingin beristeri Retna Dewi Puspitawara, anak Darmamuka raja Slagaima. Indrajit diberi tugas mencarikan putri raja itu. Indrajit menyanggupinya. Ia menugaskan Kala Wahmuka, Kala Pradiyu dan Kala Bisana untuk melamar ke Slagaima. Sedangkan Raja Dasakumara pergi mencari raja Kresna.
Darmamuka raja Slagaima berbincang-bincang dengan putra raja bernama Jayapuspita, Patih Jayasudarna dan para pembesar kerajaan. Mereka membicarakan lamaran raja Dasakumara. Jayapuspita ditugaskan mencari perlindungan. Di pertengahan jalan mereka bertemu dengan utusan dari Tawanggantungan. Terjadilah perkelahian, tetapi Jayapuspita menyimpang jalan mencari selamat.
Arjuna tengah bertapa di gunung Candhirinengga, dengan nama Bambang Madusekti. Jayapuspita dan Patih Jayasudarma datang. Mereka berdua minta kesediaan Bambang Madusekti untuk melindungi Kerajaan Slagaima. Bambang Madusekti menyanggupinya lalu berangkat, dikawal oleh para punakawan. Jayapuspita dan Patih Jayasudarma menyertainya. Di tengah hutan mereka dihadang oleh raksasa dari Tawanggantungan. Terjadilah perkelahian. Raksasa dapat dikalahkan oleh Bambang Madusekti.
Bambang Madusekti tiba di Slagaima, menghadap raja Darmamuka. Setelah bertanya Bambang Madusekti masuk ke istana, menghadap permaisuri raja, kemudian diperkenalkan dengan Retna Puspitawara, putri raja Darmamuka. Bambang Madusekti menyatakan bersedia saat diminta raja memperisteri putrinya.
Indrajit duduk bersama Trisirah, Trikaya, Narataka, Dewataka dan Yaksadewa. Kemudian datanglah Wijamantri dan Tejamantri. Mereka memberi tahu bahwa prajurit raksasa musnah oleh Bambang Madusekti.
Raja Darmamuka duduk di atas singgasana, dihadap oleh Jayapuspita, Patih Jayasudarma dan Bambang Madusekti. Tiba-tiba terjadilah huru-hara di luar istana. Api berhamburan di angkasa. Bambang Madusekti minta pamit untuk memadamkan api itu. Raja mengijinkannya. Bambang Madusekti matek aji, hujan turun, api pun padam. Bambang Madusekti tahu bahwa musuh datang dari angkasa. Ia lalu mengangkasa. Musuh diserang dengan panah Bajra, maka lenyaplah musuh dari Tawanggangtungan. Setelah aman Bambang Madusekti mohon pamit berkelana ke hutan bersama punakawan.
Di pertapaan Candhana Sapilar, Bagawan Sidikwacana dihadap oleh Endang Mutyara. Endang Mutyara bercerita kepada sang bagawan, bahwa ia bermimpi bertemu dengan Bambang Madusekti. Ia minta dicarikan dengan pria yang ditemui dalam mimpi itu. Bagawan Sidikwacana meninggalkan pertapaan hendak mencari Bambang Madusekti.
Perjalanan Bagawan Sidikwacana tiba di hutan. Ia bertemu dengan Bambang Madusekti. Sang bagawan bercerita tentang mimpi anaknya, lalu minta kesediaan Bambang Madusekti ikut ke Candhana Sapilar. Mula-mula Bambang Madusekti tidak mau, namun setelah tersekap oleh sang bagawan ia menyerah dan bersedia diajak ke pertapaan. Di pertapaan ia dipertemukan dengan Endang Mutyara. Bambang Madusekti jatuh cinta, dan mau mengawininya.
Yudhistira raja Ngamarta berbicara dengan Wrekodara, Nakula dan Sadewa tentang kepergian Arjuna. Raja Dwarawati datang memberitahu bahwa kepergian Arjuna untuk keperluan perkawinan. Kresna ingin mencari Arjuna, sepekan kemudian Wrekodara diminta menyusul ke kerajaan Slagaima. Setelah berpamitan Kresna menuju kerajaan Slagaima. Di tengah perjalanan Kresna dikejar raja Dasakumara. Kresna lari, lalu masuk pertapaan.
Bambang Madusekti menghadap Bagawan Sidik Wacana, minta pamit akan ke kerajaan Slagaima. Ia memberi tahu kepada sang bagawan, bahwa isterinya telah mengandung. Bila telah lahir ia minta agar anaknya diberi nama Bambang Nilasuwarna. Sepeninggal Bambang Madusekti dan para panakawan, Kresna datang menghadap sang bagawan. Sang bagawan berkata bahwa Bambang Madusekti pergi ke kerajaan Slagaima. Raja Dasakumara datang di pertapaan mencari Kresna. Sang bagawan berkata bahwa di pertapaan tidak ada Kresna. Raja Dasakumara marah, sang bagawan diserangnya. Raja Dasakumara mati terkena pusaka Bagawan Sidikwacana.
Sang Hyang Yamadipati turun ke Marcapada bersama Dewi Sari Monglang. Mereka menemui bangkai Dasakumara. Dewi Sari Monglang minta agar Dasakumara hidup lagi. Sang Hyang Yamadipati menghidupkan Dasakumara. Maka Dasakumara pun hidup lagi lalu mendekati Dewi Sari Monglang. Sang Hyang Yamadipati dan Dewi Sari Monglang ketakutan, lalu lari.
Kresna berhasil mendahului perjalanan Bambang Madusekti. Ia mencegat Bambang Madusekti, terjadi perdebatan. Kresna marah atas kepergian Bambang Madusekti (Arjuna) tanpa pamit. Sang Hyang Yamadipati dan Dewi Sari Monglang datang di empat Kresna. Mereka minta perlindungan. Dasakumara datang, Bambang Madusekti menyongsongnya. Terjdilah perkelahian. Dasakumara musnah oleh panah Bambang Madusekti. Kemudian Kresna, Bambang Madusekti dan panakawan melanjutkan perjalanan ke Slagaima.
Raja Yudhistira duduk di atas singgasana, dihadap oleh Wrekodara, Nakula, Sadewa, Patih Tambak Ganggeng, dan Gathotkaca. Wrekodara dan Gathotkaca diminta mencari Arjuna. Mereka berdua lalu berangkat.
Raja Darmamuka dan Jayapuspita menyambut kedatangan Bambang Madusekti. Bambang Madusekti minta ijin akan kembali menjenguk ibu dan saudara. Tiba-tiba datang serangan perajurit Tawanggantungan. Bambang Madusekti minta pamit akan memberantas musuh yang datang. Raja mengijinkannya. Wrekodara dan Gathotkaca datang membantunya. Serangan musuh dapat dipatahkan. Kerajaan Slagaima aman kembali.
Kresna, Wrekodara, Gathotkaca dan Bambang Madusekti menghadap raja Darmamuka. Kresna minta agar Bambang Madusekti, yang sebenarnya Arjuna, diijinkan kembali ke Ngamarta. Raja Darmamuka mengijinkan setelah pesta di kerajaan Slagaima selesai.
Setelah pesta selesai Arjuna kembali ke Ngamarta bersama Wrekodara dan Gathotkaca. Sedangkan Kresna kembali ke Dwarawati.
cerita wayang, cerita wayang bahasa jawa, cerita wayang kulit, cerita
wayang beber, cerita wayang ramayana, cerita wayang golek, cerita
wayang mahabarata, cerita wayang arjuna, cerita wayang beber berasal
dari, cerita wayang bahasa jawa arjuna,cerita wayang abimanyu dalam
bahasa jawa, cerita wayang arjuna bahasa jawa, cerita wayang antasena,
cerita wayang adipati karna, cerita wayang adalah, cerita wayang anoman
duta, cerita wayang arjuna dan srikandi,cerita wayang bima, cerita
wayang bahasa jawa singkat, cerita wayang bahasa jawa semar, bahasa jawa
cerita wayang, gaya bahasa cerita wayang,bahasa jawa cerita wayang
ramayana, bahasa jawa cerita wayang ramayana sintha kandhusta, cerita
wayang b jawa, cerita wayang b.jawa singkat, cerita wayang b.sunda,
cerita wayang b.indonesia, cerita wayang b.jawa pendek, cerita wayang
cangik, cerita wayang cangik dalam bahasa jawa,cerita wayang cupu manik
astagina, cerita wayang cepot,cerita wayang cekak, cerita wayang
caranggana, cerita wayang cinta, cerita wayang citraksi, cerita wayang
citraksa, cerita wayang candrabirawa dalam bahasa jawa
,cerita wayang dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci, cerita wayang dewi sinta dalam bahasa jawa, cerita wayang duryudana dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci dalam bahasa jawa, cerita wayang dewi sinta, cerita wayang dewi kunti, cerita wayang dewi anjani, cerita wayang dalam bahasa jawa singkat, cerita wayang dalam bahasa sunda, cerita di wayang, cerita di wayang hari ini, gambar dan cerita wayang, gambar dan cerita wayang kulit, judul dan cerita wayang, tokoh dan cerita wayang, dewa di cerita wayang, cerita wayang ekalaya, cerita wayang epos mahabarata, cerita wayang entus, cerita wayang bambang ekalaya, cerita wayang ki entus, cerita wayang golek erawan palastra, cerita wayang cekel indralaya, cerita wayang wahyu ekajati, cerita wayang dalang entus, cerita wayang ki enthus, cerita wayang full, cerita wayang fabel, cerita wayang versi jawa, cerita wayang free, cerita wayang golek full, cerita wayang kulit full, fungsi cerita wayang, filosofi cerita wayang,fungsi cerita wayang di indonesia, download cerita wayang golek full, cerita wayang gareng, cerita wayang golek bahasa sunda, cerita wayang gatotkaca bahasa jawa, cerita wayang gareng dalam bahasa jawa, cerita wayang gatotkaca gugur, cerita wayang golek si cepot, cerita wayang gugure abimanyu, cerita wayang golek lucu, cerita wayang hanoman, cerita wayang hanoman dalam bahasa jawa, cerita wayang humor, cerita wayang hot, cerita wayang arjuno sosro krido, cerita wayang anoman singkat, cerita wayang hanoman dalam bahasa sunda, cerita wayang hari ini, cerita wayang hasil karya sunan kalijaga, cerita wayang anoman sejarah
cerita wayang indonesia, cerita wayang ing tlatah jawa biasane asale soko kitab, cerita wayang indrajit, cerita wayang india, cerita wayang indrajit dalam bahasa jawa, cerita wayang iku asale soko ngendi, cerita wayang iku asale saka ngendi, cerita wayang ing basa jawa, cerita wayang islam, cerita wayang islami, cerita wayang jawa, cerita wayang jawa singkat, cerita wayang janaka, cerita wayang jawa dalam bahasa jawa, cerita wayang jawa lengkap, cerita wayang jowo, cerita wayang jayadrata gugur, cerita wayang jabang tutuka, cerita wayang jatayu, cerita wayang jawa ramayana, cerita wayang kresna, cerita wayang kumbakarna, cerita wayang kulit bahasa jawa, cerita wayang kulit bahasa indonesia, cerita wayang kumbakarna gugur, cerita wayang kulit semar, cerita wayang kresna dalam bahasa jawa, cerita wayang kulit singkat, cerita wayang kulit wahyu katentreman, cerita wayang lucu ,cerita wayang limbuk, cerita wayang lengkap, cerita wayang laksmana, cerita wayang lucu bahasa jawa, cerita wayang lahirnya wisanggeni, cerita wayang lahire abimanyu dalam bahasa jawa,cerita wayang lahirnya gatotkaca,cerita wayang lahire anoman,cerita wayang mahabarata bahasa jawa,cerita wayang mahabarata bahasa jawa ngoko,cerita wayang modern,cerita wayang maharsi wiyasa,cerita wayang mahabarata dan ramayana,cerita wayang menggunakan bahasa jawa,cerita wayang mahabarata lengkap,cerita wayang mahabarata bahasa jawa singkat,cerita wayang madya,cerita wayang nakula,cerita wayang nakula sadewa,cerita wayang nakula dalam bahasa jawa,cerita wayang nakula sadewa bahasa jawa,cerita wayang nakula bahasa jawa,cerita wayang nakula dan sadewa,cerita wayang nganggo basa jawa,cerita wayang nganggo bahasa jawa,cerita wayang nusantara,cerita wayang nakula nganggo basa jawa,cerita wayang orang,cerita wayang orang sriwedari,cerita wayang orang anoman obong,cerita wayang orang banyak diambil dari kisah,cerita wayang orang mahabarata,cerita wayang online
,cerita wayang dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci, cerita wayang dewi sinta dalam bahasa jawa, cerita wayang duryudana dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci dalam bahasa jawa, cerita wayang dewi sinta, cerita wayang dewi kunti, cerita wayang dewi anjani, cerita wayang dalam bahasa jawa singkat, cerita wayang dalam bahasa sunda, cerita di wayang, cerita di wayang hari ini, gambar dan cerita wayang, gambar dan cerita wayang kulit, judul dan cerita wayang, tokoh dan cerita wayang, dewa di cerita wayang, cerita wayang ekalaya, cerita wayang epos mahabarata, cerita wayang entus, cerita wayang bambang ekalaya, cerita wayang ki entus, cerita wayang golek erawan palastra, cerita wayang cekel indralaya, cerita wayang wahyu ekajati, cerita wayang dalang entus, cerita wayang ki enthus, cerita wayang full, cerita wayang fabel, cerita wayang versi jawa, cerita wayang free, cerita wayang golek full, cerita wayang kulit full, fungsi cerita wayang, filosofi cerita wayang,fungsi cerita wayang di indonesia, download cerita wayang golek full, cerita wayang gareng, cerita wayang golek bahasa sunda, cerita wayang gatotkaca bahasa jawa, cerita wayang gareng dalam bahasa jawa, cerita wayang gatotkaca gugur, cerita wayang golek si cepot, cerita wayang gugure abimanyu, cerita wayang golek lucu, cerita wayang hanoman, cerita wayang hanoman dalam bahasa jawa, cerita wayang humor, cerita wayang hot, cerita wayang arjuno sosro krido, cerita wayang anoman singkat, cerita wayang hanoman dalam bahasa sunda, cerita wayang hari ini, cerita wayang hasil karya sunan kalijaga, cerita wayang anoman sejarah
cerita wayang indonesia, cerita wayang ing tlatah jawa biasane asale soko kitab, cerita wayang indrajit, cerita wayang india, cerita wayang indrajit dalam bahasa jawa, cerita wayang iku asale soko ngendi, cerita wayang iku asale saka ngendi, cerita wayang ing basa jawa, cerita wayang islam, cerita wayang islami, cerita wayang jawa, cerita wayang jawa singkat, cerita wayang janaka, cerita wayang jawa dalam bahasa jawa, cerita wayang jawa lengkap, cerita wayang jowo, cerita wayang jayadrata gugur, cerita wayang jabang tutuka, cerita wayang jatayu, cerita wayang jawa ramayana, cerita wayang kresna, cerita wayang kumbakarna, cerita wayang kulit bahasa jawa, cerita wayang kulit bahasa indonesia, cerita wayang kumbakarna gugur, cerita wayang kulit semar, cerita wayang kresna dalam bahasa jawa, cerita wayang kulit singkat, cerita wayang kulit wahyu katentreman, cerita wayang lucu ,cerita wayang limbuk, cerita wayang lengkap, cerita wayang laksmana, cerita wayang lucu bahasa jawa, cerita wayang lahirnya wisanggeni, cerita wayang lahire abimanyu dalam bahasa jawa,cerita wayang lahirnya gatotkaca,cerita wayang lahire anoman,cerita wayang mahabarata bahasa jawa,cerita wayang mahabarata bahasa jawa ngoko,cerita wayang modern,cerita wayang maharsi wiyasa,cerita wayang mahabarata dan ramayana,cerita wayang menggunakan bahasa jawa,cerita wayang mahabarata lengkap,cerita wayang mahabarata bahasa jawa singkat,cerita wayang madya,cerita wayang nakula,cerita wayang nakula sadewa,cerita wayang nakula dalam bahasa jawa,cerita wayang nakula sadewa bahasa jawa,cerita wayang nakula bahasa jawa,cerita wayang nakula dan sadewa,cerita wayang nganggo basa jawa,cerita wayang nganggo bahasa jawa,cerita wayang nusantara,cerita wayang nakula nganggo basa jawa,cerita wayang orang,cerita wayang orang sriwedari,cerita wayang orang anoman obong,cerita wayang orang banyak diambil dari kisah,cerita wayang orang mahabarata,cerita wayang online
Belum ada Komentar untuk "Cerita Wayang Kulit ( Kresna Begal )"