Cerita Wayang Kulit ( Raden Barata)
Raden
Barata adalah anak Raja Ayodya, Prabu Dasarata dari istri Dewi Kekayi.
Meski sesungguhnya bukan putra mahkota, namun ia diusulkan oleh ibunya
untuk menjadi raja menggantikan ayahnya. Bagaimana kisahnya?
Tersebutlah di negara Ayodya. Meski rajanya, Prabu Dasarata sudah beristri cantik Dewi Kausalya (Ragu), namun masih ingin mempersunting wanita lain. Memang, mula-mula sang raja begitu gusar karena sudah bertahun-tahun menikah, belum juga dikaruniai keturunan. Berbagai upaya telah dilakukan, namun belum kunjung berhasil.
Hidup menjadi raja dengan disanding istri cantik, pertama-tama memang menyenangkan. Namun, karena belum punya anak maka hidupnya terasa hampa. Padahal, menurut tabib istana, Prabu Dasarata dan Dewi Ragu sama-sama sehat dan tidak mandul. Saking pusingnya, sang raja sering pergi jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas.
Secara kebetulan, Prabu Dasarata bertemu dengan Dewi Kekayi, salah seorang putri negara tetangga. Perasaan hampa sang prabu terasa terisi oleh kecantikan dan senyum manis sang dewi. Tak hanya perasaan simpatik yang menyelimutinya. Tapi juga cinta yang begitu mendalam. Meski Dewi Kekayi setengah jual mahal, namun wanita ini juga memberikan tanda lampu hijau pada Prabu Dasarata.
Dewi Kekayi pun menuruti keinginan Prabu Dasarata. Namun, putri jelita ini memasang jerat (jebakan). Sebab, ia bersedia menjadi istri Prabu Dasarata dengan syarat kalau punya keturunan, anaknya itulah yang harus menggantikan Prabu Dasarata sebagai Raja Ayodya. Tanpa sadar, Prabu Dasarata pun menyanggupinya.
Akhirnya, jadilah Dewi Kekayi sebagai istri kedua Prabu Dasarata. Putri cantik jelita yang kemayu ini pun diboyong ke istana Kerajaan Ayodya. Meski menjadi istri kedua, diam-diam ia ingin selalu tampil dan mendapat perhatian lebih ketimbang Dewi Kausalya.
Nyaris Lupakan Janji
Selang beberapa tahun, ternyata para istri dan selir Prabu Dasarata mengandung dan melahirkan. Dari Dewi Kausalya lahir bayi laki-laki diberi nama Raden Rama. Dari Dewi Kekayi lahir bayi laki-laki diberi nama Raden Barata. Dari istri-istri yang lain lahir juga bayi laki-laki, diberi nama Raden Laksmana Widagdo dan Raden Satrugna.
Setelah anak-anaknya dewasa, Prabu Dasarata merasakan usianya sudah semakin tua (lanjut). Ia bermaksud untuk lengser keprabon (mengundurkan diri) dan menyerahkan tahta kepada anaknya yang tertua dari permaisuri (istri pertama) yakni Raden Rama yang terlahir dari Dewi Kausalya.
Semua punggawa dan keluarga kerajaan pun menyetujuinya. Apalagi, kini Raden Rama sudah punya istri, Dewi Sinta, putri dari Kerajaan Mantili. Dengan demikian, sudah sangat pantas untuk dinobatkan sebagai raja. Apalagi, Raden Rama tidak saja dikenal tampan dan berbudi pekerti luhur. Tapi juga, sangat sakti, ahli berperang dan sangat memahami ilmu ketatanegaraan.
Menjelang penobatan Raden Rama menjadi raja, tiba-tiba muncul Dewi Kekayi yang melakukan aksi protes. Dengan lantang dan sangat berani, Dewi Kekayi membeberkan masa lalunya bersama Prabu Dasarata. Padahal, ketika itu di tengah-tengah pasewakan (pertemuan) agung kerajaan. Sesuai janji Prabu Dasarata, maka Barata yang lebih berkah menjadi raja.
Betapa terkejutnya Prabu Dasarata mendengar protes Dewi Kekayi. Rasanya bagai disambar petir di siang bolong. Dengan penuh keterpaksaan, Prabu Dasarata mengabulkan protes itu. Di luar dugaan, ternyata Dewi Kekayi masih minta syarat tambahan. Apa itu? Menurutnya, belum cukup aman jika keputusannya hanya menobatkan Barata menjadi raja. Kalau Rama masih di istana kerajaan, maka dia bisa mengganggu. Karena itu, ia minta agar Rama dan istrinya diusir dan dibuang ke hutan selama 13 tahun. Setelah itu, barulah boleh kembali pulang ke istana.
Keketusan Dewi Kekayi terasa menghantam hati Prabu Dasarata yang sudah tua. Penyakit jantungnya pun langsung kambuh. Sang raja lanjut usia itu pun jatuh pingsan. Hingga akhirnya tak bangun-bangun, karena menghembuskan nafas yang terakhir alias mangkat. Seluruh keluarga Ayodya pun meratapi kematiannya.
Ternyata, Raden Barata tidak bersedia dinobatkan menjadi Raja Ayodya. Ia tahu diri, bahwa dirinya bukan putra mahkota. Ia tidak sependapat dengan ibunya. Sebab, yang sesungguhnya putra mahkota adalah Raden Rama. Maka, meski Raden Rama dan istrinya, Dewi Sinta, yang dikawal Raden Laksmana menjalani hidup sebagai orang buangan di hutan belantara, Raden Barata tetap menyusulnya. Secara khusus ia minta kepada Raden Rama untuk kembali ke istana dan dinobatkan menjadi raja. Tapi, Raden Rama menolaknya. Raden Barata pun sungkem dan menangis di pangkuan kakak sulungnya itu. Barulah Raden Rama melontarkan sebuah kebijakan: memberikan sepasang terompahnya sebagai simbol (wakil) dirinya menjadi raja yang diemban oleh Raden Barata. Barulah Raden Barata menerima dan kembali ke istana Ayodya.
Tersebutlah di negara Ayodya. Meski rajanya, Prabu Dasarata sudah beristri cantik Dewi Kausalya (Ragu), namun masih ingin mempersunting wanita lain. Memang, mula-mula sang raja begitu gusar karena sudah bertahun-tahun menikah, belum juga dikaruniai keturunan. Berbagai upaya telah dilakukan, namun belum kunjung berhasil.
Hidup menjadi raja dengan disanding istri cantik, pertama-tama memang menyenangkan. Namun, karena belum punya anak maka hidupnya terasa hampa. Padahal, menurut tabib istana, Prabu Dasarata dan Dewi Ragu sama-sama sehat dan tidak mandul. Saking pusingnya, sang raja sering pergi jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas.
Secara kebetulan, Prabu Dasarata bertemu dengan Dewi Kekayi, salah seorang putri negara tetangga. Perasaan hampa sang prabu terasa terisi oleh kecantikan dan senyum manis sang dewi. Tak hanya perasaan simpatik yang menyelimutinya. Tapi juga cinta yang begitu mendalam. Meski Dewi Kekayi setengah jual mahal, namun wanita ini juga memberikan tanda lampu hijau pada Prabu Dasarata.
Dewi Kekayi pun menuruti keinginan Prabu Dasarata. Namun, putri jelita ini memasang jerat (jebakan). Sebab, ia bersedia menjadi istri Prabu Dasarata dengan syarat kalau punya keturunan, anaknya itulah yang harus menggantikan Prabu Dasarata sebagai Raja Ayodya. Tanpa sadar, Prabu Dasarata pun menyanggupinya.
Akhirnya, jadilah Dewi Kekayi sebagai istri kedua Prabu Dasarata. Putri cantik jelita yang kemayu ini pun diboyong ke istana Kerajaan Ayodya. Meski menjadi istri kedua, diam-diam ia ingin selalu tampil dan mendapat perhatian lebih ketimbang Dewi Kausalya.
Nyaris Lupakan Janji
Selang beberapa tahun, ternyata para istri dan selir Prabu Dasarata mengandung dan melahirkan. Dari Dewi Kausalya lahir bayi laki-laki diberi nama Raden Rama. Dari Dewi Kekayi lahir bayi laki-laki diberi nama Raden Barata. Dari istri-istri yang lain lahir juga bayi laki-laki, diberi nama Raden Laksmana Widagdo dan Raden Satrugna.
Setelah anak-anaknya dewasa, Prabu Dasarata merasakan usianya sudah semakin tua (lanjut). Ia bermaksud untuk lengser keprabon (mengundurkan diri) dan menyerahkan tahta kepada anaknya yang tertua dari permaisuri (istri pertama) yakni Raden Rama yang terlahir dari Dewi Kausalya.
Semua punggawa dan keluarga kerajaan pun menyetujuinya. Apalagi, kini Raden Rama sudah punya istri, Dewi Sinta, putri dari Kerajaan Mantili. Dengan demikian, sudah sangat pantas untuk dinobatkan sebagai raja. Apalagi, Raden Rama tidak saja dikenal tampan dan berbudi pekerti luhur. Tapi juga, sangat sakti, ahli berperang dan sangat memahami ilmu ketatanegaraan.
Menjelang penobatan Raden Rama menjadi raja, tiba-tiba muncul Dewi Kekayi yang melakukan aksi protes. Dengan lantang dan sangat berani, Dewi Kekayi membeberkan masa lalunya bersama Prabu Dasarata. Padahal, ketika itu di tengah-tengah pasewakan (pertemuan) agung kerajaan. Sesuai janji Prabu Dasarata, maka Barata yang lebih berkah menjadi raja.
Betapa terkejutnya Prabu Dasarata mendengar protes Dewi Kekayi. Rasanya bagai disambar petir di siang bolong. Dengan penuh keterpaksaan, Prabu Dasarata mengabulkan protes itu. Di luar dugaan, ternyata Dewi Kekayi masih minta syarat tambahan. Apa itu? Menurutnya, belum cukup aman jika keputusannya hanya menobatkan Barata menjadi raja. Kalau Rama masih di istana kerajaan, maka dia bisa mengganggu. Karena itu, ia minta agar Rama dan istrinya diusir dan dibuang ke hutan selama 13 tahun. Setelah itu, barulah boleh kembali pulang ke istana.
Keketusan Dewi Kekayi terasa menghantam hati Prabu Dasarata yang sudah tua. Penyakit jantungnya pun langsung kambuh. Sang raja lanjut usia itu pun jatuh pingsan. Hingga akhirnya tak bangun-bangun, karena menghembuskan nafas yang terakhir alias mangkat. Seluruh keluarga Ayodya pun meratapi kematiannya.
Ternyata, Raden Barata tidak bersedia dinobatkan menjadi Raja Ayodya. Ia tahu diri, bahwa dirinya bukan putra mahkota. Ia tidak sependapat dengan ibunya. Sebab, yang sesungguhnya putra mahkota adalah Raden Rama. Maka, meski Raden Rama dan istrinya, Dewi Sinta, yang dikawal Raden Laksmana menjalani hidup sebagai orang buangan di hutan belantara, Raden Barata tetap menyusulnya. Secara khusus ia minta kepada Raden Rama untuk kembali ke istana dan dinobatkan menjadi raja. Tapi, Raden Rama menolaknya. Raden Barata pun sungkem dan menangis di pangkuan kakak sulungnya itu. Barulah Raden Rama melontarkan sebuah kebijakan: memberikan sepasang terompahnya sebagai simbol (wakil) dirinya menjadi raja yang diemban oleh Raden Barata. Barulah Raden Barata menerima dan kembali ke istana Ayodya.
cerita wayang, cerita wayang bahasa jawa, cerita wayang kulit, cerita
wayang beber, cerita wayang ramayana, cerita wayang golek, cerita
wayang mahabarata, cerita wayang arjuna, cerita wayang beber berasal
dari, cerita wayang bahasa jawa arjuna,cerita wayang abimanyu dalam
bahasa jawa, cerita wayang arjuna bahasa jawa, cerita wayang antasena,
cerita wayang adipati karna, cerita wayang adalah, cerita wayang anoman
duta, cerita wayang arjuna dan srikandi,cerita wayang bima, cerita
wayang bahasa jawa singkat, cerita wayang bahasa jawa semar, bahasa jawa
cerita wayang, gaya bahasa cerita wayang,bahasa jawa cerita wayang
ramayana, bahasa jawa cerita wayang ramayana sintha kandhusta, cerita
wayang b jawa, cerita wayang b.jawa singkat, cerita wayang b.sunda,
cerita wayang b.indonesia, cerita wayang b.jawa pendek, cerita wayang
cangik, cerita wayang cangik dalam bahasa jawa,cerita wayang cupu manik
astagina, cerita wayang cepot,cerita wayang cekak, cerita wayang
caranggana, cerita wayang cinta, cerita wayang citraksi, cerita wayang
citraksa, cerita wayang candrabirawa dalam bahasa jawa
,cerita wayang dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci, cerita wayang dewi sinta dalam bahasa jawa, cerita wayang duryudana dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci dalam bahasa jawa, cerita wayang dewi sinta, cerita wayang dewi kunti, cerita wayang dewi anjani, cerita wayang dalam bahasa jawa singkat, cerita wayang dalam bahasa sunda, cerita di wayang, cerita di wayang hari ini, gambar dan cerita wayang, gambar dan cerita wayang kulit, judul dan cerita wayang, tokoh dan cerita wayang, dewa di cerita wayang, cerita wayang ekalaya, cerita wayang epos mahabarata, cerita wayang entus, cerita wayang bambang ekalaya, cerita wayang ki entus, cerita wayang golek erawan palastra, cerita wayang cekel indralaya, cerita wayang wahyu ekajati, cerita wayang dalang entus, cerita wayang ki enthus, cerita wayang full, cerita wayang fabel, cerita wayang versi jawa, cerita wayang free, cerita wayang golek full, cerita wayang kulit full, fungsi cerita wayang, filosofi cerita wayang,fungsi cerita wayang di indonesia, download cerita wayang golek full, cerita wayang gareng, cerita wayang golek bahasa sunda, cerita wayang gatotkaca bahasa jawa, cerita wayang gareng dalam bahasa jawa, cerita wayang gatotkaca gugur, cerita wayang golek si cepot, cerita wayang gugure abimanyu, cerita wayang golek lucu, cerita wayang hanoman, cerita wayang hanoman dalam bahasa jawa, cerita wayang humor, cerita wayang hot, cerita wayang arjuno sosro krido, cerita wayang anoman singkat, cerita wayang hanoman dalam bahasa sunda, cerita wayang hari ini, cerita wayang hasil karya sunan kalijaga, cerita wayang anoman sejarah
cerita wayang indonesia, cerita wayang ing tlatah jawa biasane asale soko kitab, cerita wayang indrajit, cerita wayang india, cerita wayang indrajit dalam bahasa jawa, cerita wayang iku asale soko ngendi, cerita wayang iku asale saka ngendi, cerita wayang ing basa jawa, cerita wayang islam, cerita wayang islami, cerita wayang jawa, cerita wayang jawa singkat, cerita wayang janaka, cerita wayang jawa dalam bahasa jawa, cerita wayang jawa lengkap, cerita wayang jowo, cerita wayang jayadrata gugur, cerita wayang jabang tutuka, cerita wayang jatayu, cerita wayang jawa ramayana, cerita wayang kresna, cerita wayang kumbakarna, cerita wayang kulit bahasa jawa, cerita wayang kulit bahasa indonesia, cerita wayang kumbakarna gugur, cerita wayang kulit semar, cerita wayang kresna dalam bahasa jawa, cerita wayang kulit singkat, cerita wayang kulit wahyu katentreman, cerita wayang lucu ,cerita wayang limbuk, cerita wayang lengkap, cerita wayang laksmana, cerita wayang lucu bahasa jawa, cerita wayang lahirnya wisanggeni, cerita wayang lahire abimanyu dalam bahasa jawa,cerita wayang lahirnya gatotkaca,cerita wayang lahire anoman,cerita wayang mahabarata bahasa jawa,cerita wayang mahabarata bahasa jawa ngoko,cerita wayang modern,cerita wayang maharsi wiyasa,cerita wayang mahabarata dan ramayana,cerita wayang menggunakan bahasa jawa,cerita wayang mahabarata lengkap,cerita wayang mahabarata bahasa jawa singkat,cerita wayang madya,cerita wayang nakula,cerita wayang nakula sadewa,cerita wayang nakula dalam bahasa jawa,cerita wayang nakula sadewa bahasa jawa,cerita wayang nakula bahasa jawa,cerita wayang nakula dan sadewa,cerita wayang nganggo basa jawa,cerita wayang nganggo bahasa jawa,cerita wayang nusantara,cerita wayang nakula nganggo basa jawa,cerita wayang orang,cerita wayang orang sriwedari,cerita wayang orang anoman obong,cerita wayang orang banyak diambil dari kisah,cerita wayang orang mahabarata,cerita wayang online
,cerita wayang dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci, cerita wayang dewi sinta dalam bahasa jawa, cerita wayang duryudana dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci dalam bahasa jawa, cerita wayang dewi sinta, cerita wayang dewi kunti, cerita wayang dewi anjani, cerita wayang dalam bahasa jawa singkat, cerita wayang dalam bahasa sunda, cerita di wayang, cerita di wayang hari ini, gambar dan cerita wayang, gambar dan cerita wayang kulit, judul dan cerita wayang, tokoh dan cerita wayang, dewa di cerita wayang, cerita wayang ekalaya, cerita wayang epos mahabarata, cerita wayang entus, cerita wayang bambang ekalaya, cerita wayang ki entus, cerita wayang golek erawan palastra, cerita wayang cekel indralaya, cerita wayang wahyu ekajati, cerita wayang dalang entus, cerita wayang ki enthus, cerita wayang full, cerita wayang fabel, cerita wayang versi jawa, cerita wayang free, cerita wayang golek full, cerita wayang kulit full, fungsi cerita wayang, filosofi cerita wayang,fungsi cerita wayang di indonesia, download cerita wayang golek full, cerita wayang gareng, cerita wayang golek bahasa sunda, cerita wayang gatotkaca bahasa jawa, cerita wayang gareng dalam bahasa jawa, cerita wayang gatotkaca gugur, cerita wayang golek si cepot, cerita wayang gugure abimanyu, cerita wayang golek lucu, cerita wayang hanoman, cerita wayang hanoman dalam bahasa jawa, cerita wayang humor, cerita wayang hot, cerita wayang arjuno sosro krido, cerita wayang anoman singkat, cerita wayang hanoman dalam bahasa sunda, cerita wayang hari ini, cerita wayang hasil karya sunan kalijaga, cerita wayang anoman sejarah
cerita wayang indonesia, cerita wayang ing tlatah jawa biasane asale soko kitab, cerita wayang indrajit, cerita wayang india, cerita wayang indrajit dalam bahasa jawa, cerita wayang iku asale soko ngendi, cerita wayang iku asale saka ngendi, cerita wayang ing basa jawa, cerita wayang islam, cerita wayang islami, cerita wayang jawa, cerita wayang jawa singkat, cerita wayang janaka, cerita wayang jawa dalam bahasa jawa, cerita wayang jawa lengkap, cerita wayang jowo, cerita wayang jayadrata gugur, cerita wayang jabang tutuka, cerita wayang jatayu, cerita wayang jawa ramayana, cerita wayang kresna, cerita wayang kumbakarna, cerita wayang kulit bahasa jawa, cerita wayang kulit bahasa indonesia, cerita wayang kumbakarna gugur, cerita wayang kulit semar, cerita wayang kresna dalam bahasa jawa, cerita wayang kulit singkat, cerita wayang kulit wahyu katentreman, cerita wayang lucu ,cerita wayang limbuk, cerita wayang lengkap, cerita wayang laksmana, cerita wayang lucu bahasa jawa, cerita wayang lahirnya wisanggeni, cerita wayang lahire abimanyu dalam bahasa jawa,cerita wayang lahirnya gatotkaca,cerita wayang lahire anoman,cerita wayang mahabarata bahasa jawa,cerita wayang mahabarata bahasa jawa ngoko,cerita wayang modern,cerita wayang maharsi wiyasa,cerita wayang mahabarata dan ramayana,cerita wayang menggunakan bahasa jawa,cerita wayang mahabarata lengkap,cerita wayang mahabarata bahasa jawa singkat,cerita wayang madya,cerita wayang nakula,cerita wayang nakula sadewa,cerita wayang nakula dalam bahasa jawa,cerita wayang nakula sadewa bahasa jawa,cerita wayang nakula bahasa jawa,cerita wayang nakula dan sadewa,cerita wayang nganggo basa jawa,cerita wayang nganggo bahasa jawa,cerita wayang nusantara,cerita wayang nakula nganggo basa jawa,cerita wayang orang,cerita wayang orang sriwedari,cerita wayang orang anoman obong,cerita wayang orang banyak diambil dari kisah,cerita wayang orang mahabarata,cerita wayang online
Belum ada Komentar untuk "Cerita Wayang Kulit ( Raden Barata)"