Rumah Adat Batak: Sejarah, Ciri Khas dan Penjelasannya Lengkap
Rumah Adat Batak
– Sumatera Utara dikenal dengan pemandangan alamnya yang indah.
Provinsi yang berdekatan dengan Malaysia ini memiliki Medan sebagai
ibukota sekaligus pusat pemerintahan. Sumatera Utara juga memiliki
keajaiban dunia yang hanya ada di Indonesia, Danau Toba. Ini merupakan
danau alami terbesar di Indonesia yang terletak di kaldera gunung
berapi. Dengan panjang mencapai 100 km dan lebar 30 km, danau ini
dikenal sebagai tempat wisata favorit bagi pelancong lokal maupun
internasional. Bahkan ada sebutan bahwa tidak lengkap berkunjung ke
Medan jika tidak mampir ke Danau Toba. Dengan keindahan alam di
sekitarnya, Anda bisa menikmati panorama sekaligus mencicipi kopi khas
Sumatera Utara yang sudah dikenal hingga ke seluruh penjuru dunia.
Suku Batak menjadi penduduk asli Sumatera Utara dan juga
dikenal sebagai salah satu suku terbesar di Indonesia. Dengan luas
wilayahnya, suku Batak tinggal di seluruh wilayah Sumut. Bahkan saking
besarnya suku Batak, tercatat ada beberapa kategori dari suku Batak
seperti Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak,
Batak Angkola dan juga Batak Toba. Namun selama ini banyak yang
menganggap bahwa suku batak hanyalah suku Toba. Padahal meski serumpun,
mereka tetap memiliki identitas sendiri yang mewakili daerah asalnya.
Ya, hanya di provinsi Sumatera Utara saja Anda bisa mendapati beragam
suku dan budaya yang ada di Indonesia.
Berbicara tentang kebudayaan suku Batak, banyak masyarakat
setempat yang memeluk agama Kristen Protestan maupun Katolik dan hanya
sedikit yang menjadi umat muslim. Uniknya, meski di Indonesia hanya
diakui ada 5 agama saja, tapi ternyata banyak masyarakat setempat yang
masih menganut kepercayaan tradisional. Tradisi Malim menjadi salah satu
kepercayaan animisme yang masih dijunjung tinggi hingga saat ini meski
jumlah pemeluknya selalu menyusut setiap tahun. Tidak adanya generasi
penerus membuat agama Malim terancam punah dari tanah Sumatera Utara.
Tak hanya soal agama dan keindahan alam saja yang menjadi nilai yang
patut dibicarakan tentang suku Batak, rumah adat mereka pun menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Nama Rumah Adat Batak dan Keterangannya
Rumah adat Batak memiliki bentuk yang khas dengan atap berbentuk segitiga yang melengkung dari depan ke belakang. Nama Rumah adat suku Batak disebut dengan Ruma Gorga atau juga dikenal dengan nama lain, Ruma Bolon.
Pada dasarnya, bangunan rumah tradisional suku Batak terdiri dari dua
bangunan utama berupa Ruma, yakni bagian yang ditinggali oleh seluruh
anggota keluarga; dan juga Sopo yang merupakan lumbung padi yang
terletak di depan dan berhadapan dengan Ruma. Jarak antara Ruma dan Sopo
biasanya menjadi area yang digunakan warga untuk melakukan aktivitas.
Dari bentuknya, bagian dalam rumah berbentuk persegi panjang dimana di
dalamnya tidak ada sekat pemisah ataupun kamar. Pada zaman dahulu, rumah
adat Batak biasanya dihuni 2 hingga 6 keluarga yang tinggal bersama.
Keunikan Rumah Adat Batak
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat beberapa ciri-ciri keunikan rumah adat Batak yang bisa dikenali dengan mudah:
Kepala Kerbau
Jika diamati, pada bagian atap rumah memiliki bentuk melengkung yang
unik. Apalagi pada bagian depan atap terdapat kepala kerbau yang
merupakan lambang kesejahteraan bagi penghuni rumah. Kepala kerbau yang
hanya tersisa tulang belulang ini sengaja digantung begitu saja di atap
depan rumah sebagai salah satu ornamen yang mempercantik tampilan.
Atap Lambe-Lambe
Orang Batak menyebut atap dengan Lambe-lambe, yakni sebuah atap
berbentuk segitiga yang biasanya terbuat dari anyaman bambu. Ijuk pun
kerap digunakan sebagai penutup luar bagian atap. Umumnya, lambe-lambe
menjadi personifikasi sifat pemilik rumah dan biasa dicat dengan warna
hitam, putih, ataupun merah.
Ukiran Tradisional Dinding Rumah
Selain itu, ada satu ciri khas rumah adat Batak yang terkenal. Yakni
ukiran yang berbentuk cicak dan juga payudara. Tentu saja setiap ukiran
yang menjadi dekorasi rumah tradisional Batak ini memiliki arti.
Payudara merupakan sebuah lambang kesuburan (odap-odap) yang mengartikan
bahwa masyarakat Batak adalah masyarakat yang subur. Ini juga bisa
menjadi lambang kesyukuran bahwa mereka hidup di wilayah yang subur dan
mudah ditanami tumbuhan. Selain itu, ukiran cicak merupakan lambang dari
keahlian masyarakat Batak untuk beradaptasi dimanapun mereka berada.
Orang Batak dikenal sebagai masyarakat yang bisa hidup makmur meskipun
mereka tinggal di luar Sumatera Utara.
Tiga Bagian Rumah
Rumah adat Batak pada dasarnya memiliki tiga bagian yang juga
memiliki fungsi dan filosofi tersendiri. Bagian atap merupakan atap yang
juga simbol dari Banua Ginjang atau dunia atas. Sedangkan bagian tengah
yang merupakan tempat tinggal seluruh keluarga adalah simbol dari Banua
Tonga atau dunia tengah (Bumi). Sedangkan bagian bawah yang difungsikan
sebagai kandang ternak ataupun tempat penyimpanan barang memiliki makna
Banua Toru yang merupakan simbol dari dunia bawah atau dunia makhluk
halus.
Nama dan Gambar Rumah Adat Batak Toba
Selama ini, gambar rumah adat Batak
Toba menjadi rumah tradisional yang paling dikenal oleh masyarakat luas
meskipun setiap rumpun suku Batak memiliki desain dan filosofi rumah
tradisional mereka sendiri. Rumah tradisional Batak Toba memang mudah
untuk dikenali karena punya atap segitiga melengkung dengan model rumah
panggung. Menariknya, meskipun sekilas terlihat sama, tapi ternyata
rumah adat Batak Toba memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan
dengan bentuk dan Gorga. Gorga sendiri merupakan ukiran khas Batak yang
menjadi hiasan dalam dinding bangunan rumah tradisional Batak.
Perbedaan Rumah Adat Batak Toba Berdasarkan Ukuran
Ruma Bolon
Ruma Bolon berukuran sangat besar dan pada zaman dulu kerap dihuni
hingga 13 keluarga. Biasanya dalam satu perkampungan adat Batak, hanya
ada satu ruma Bolon karena dibutuhkan biaya yang banyak dan waktu yang
lama untuk membangun ruma Bolon. Rumah ini kerap menjadi ajang pamer
setiap kampung karena memiliki desain yang megah.
Jabu Parbale-balean
Jika ruma Bolon berukuran besar, ruma Jabu Parbale-balean memiliki
ukuran yang lebih kecil dan hanya bisa dihuni oleh 4 keluarga saja.
Setiap kampung adat Batak biasanya memiliki beberapa ruma Jabu
Parbale-balean karena bangunan ini mudah dibuat dan murah.
Perbedaan Rumah Adat Batak Toba Berdasarkan Gorga (Hiasan Dinding)
Ruma Gorga Sarimunggu
Rumah ini dikenal karena memiliki gorga (hiasan dinding) yang paling
lengkap. Orang Batak juga mengenal rumah ini dengan sebutan Jabu Batara
Guru. Tidak sembarangan orang yang bisa mendekorasi rumah ini karena
hanya seniman terpilih yang bisa membuatnya. Pembuatan Ruma Gorga
Sarimunggu juga membutuhkan biaya mahal dan waktu yang lama karena sang
seniman tidak bisa diburu-buru.
Jabu Ereng
Sedangkan Jabu Ereng justru tidak memakai hiasan dinding karena
keterbatasan dana yang dimiliki si pembuat rumah. Waktu pembuatan rumah
Jabu Ereng pun bisa cepat.
Nah itulah informasi tentang Penjelasan tentang Nama + Gambar Rumah
Adat Batak Toba. Ada juga Ornamen dan keunikan rumah adat batak Karo dan
Toba dibahas secara lengkap. Semoga bisa bermanfaat.
Paling Sering Dicari:
- rumah adat batak
- nama rumah adat batak
- rumah adat medan
- rumah ada batak
- nama rumah adat batak toba
- sebutkan bangunan suku batak
- nama rumah adat ba
- gambar rumah adat batak karo
- gambar emot rumah batak
- arti rumah adat kristen
Belum ada Komentar untuk "Rumah Adat Batak: Sejarah, Ciri Khas dan Penjelasannya Lengkap "