Cerita Roro Jonggrang Legenda Candi Prambanan
Cerita rakyat ini berasal dari masa lampau yang sangat lama. Ceritanya
juga terdengar dari telinga ke telinga. salah satu cerita rakyat yang
sangat terkenal di Jawa adalah Roro Jonggrang. Hampir semua daerah di
Indonesia memiliki cerita rakyat masing-masing.
Bagi anda yang sudah pernah ke candi Prambanan, apakah sudah tahu cerita rakyat tentang candi tersebut? Jika belum yuk baca cerita Roro Jonggrang legenda Candi Prambanan berikut ini.
Bagi anda yang sudah pernah ke candi Prambanan, apakah sudah tahu cerita rakyat tentang candi tersebut? Jika belum yuk baca cerita Roro Jonggrang legenda Candi Prambanan berikut ini.
Pada
zaman dahulu, berdirilah sebuah kerajaan sangat besar bernama Prambanan.
Rakyat Kerajaan Prambanan hidup dengan makmur dan damai di bawah
kepemimpinan raja bernama Prabu Baka. Kerajaan-kerajaan kecil di sekitar
Kerajaan Prambanan juga tunduk dan sangat menghormati kepemimpinan
Prabu Baka.
Baca Juga:
√ Dongeng Anak Bergambar : Cerita Kupu-kupu dan Semut | Budaya Nusantara
Sementara itu, di wilayah lain terdapat satu kerajaan yang tidak kalah besar dari Kerajaan Prambanan, nama kerajaan itu adalah Kerajaan Pengging. Kerajaan tersebut sangat terkenal arogan dan selalu ingin memperluas wilayah kekuasaan. Kerajaan Pengging memiliki seorang kesatria sakti bernama Bondowoso.
Ia memiliki senjata yang sangat
sakti bernama Bandung, dengan begitu ia sangat terkenal dengan sebutan
Bandung Bondowoso. Tidak hanya mempunyai senjata yang sakti, Bandung
Bondowoso juga memiliki pasukan tentara berupa jin. Bala tentara jin
tersebut ia gunakan untuk membantunya dalam menyerang kerajaan lain dan
juga memenuhi segala keinginannya.
Suatu Ketika Raja Pengging memerintahkan Bandung Bondowoso untuk menyerang Kerajaan Prambanan. Esok harinya, bandung Bondowoso memanggil seluruh bala tentara jinnya dan berangkat ke Kerajaan Prambanan.
Suatu Ketika Raja Pengging memerintahkan Bandung Bondowoso untuk menyerang Kerajaan Prambanan. Esok harinya, bandung Bondowoso memanggil seluruh bala tentara jinnya dan berangkat ke Kerajaan Prambanan.
Setiba di Kerajaan Prambanan, Bandung Bondowoso dan bala tentara
langsung menyerbu masuk ke dalam Kerajaan Prambanan. Tanpa adanya
persiapan membuat Raja Baka dan pasukannya kalang kabut, dan para perang
ini membuat Prabu Baka dan pasukannya tewas. Akhirnya Bandung Bondowoso
berhasil menduduki Kerajaan Prambanan.
Kabar keberhasilan Bandung Bondowoso didengar oleh Raja Pengging dan
merasa sangat bahagia. Raja Pengging pun mengutus Bandung Bondowoso
untuk menempati Kerajaan Prambanan dan mengurus segala isi Kerajaan
tersebut termasuk keluarga Raja Baka.
Pada saat Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan, ia melihat
seorang wanita yang cantik jelita. Wanita tersebut adalah putri dari
Prabu Baka bernama Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso menaruh hati kepada
Roro Jonggrang saat melihatnya. Tanpa pikir panjang, Bandung Bondowoso
memanggil Ror Jonggrang dan melamarnya.
“Wahai Roro Jonggrang yang cantik jelita, bersediakah engkau menjadi
permaisuriku?” tanya Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang.
Mendengar pertanyaan tersebut membuat Roro Jonggrang terdiam dan bingung. Ia sangat benci melihat Bandung Bondowoso yang telah membunuh ayahhanda yang sangat ia cintainya. Namun ia juga takut untuk menolak lamaran Bandung Bondowoso. Akhirnya setelag Roro Jonggrang berfikir sejenak, ia menemukan satu cara agar Bandung Bondowoso tidak jadi untuk menikahinya.
“baiklah aku menerima lamaranmu, Bandung Bondowoso. Namun setelah kamu memenuhi satu syarat dariku.” Jawah Roro Jonggang.
“Apakah Syaratmu itu wahai Roro Jonggrang?, tanya Bandung Bondowoso.
“Buatkan aku seribu candi dan dua buah sumur dalam satu malam”. Jawab Roro Jonggrang memberikan syarat yang ia minta.
Mendengar pertanyaan tersebut membuat Roro Jonggrang terdiam dan bingung. Ia sangat benci melihat Bandung Bondowoso yang telah membunuh ayahhanda yang sangat ia cintainya. Namun ia juga takut untuk menolak lamaran Bandung Bondowoso. Akhirnya setelag Roro Jonggrang berfikir sejenak, ia menemukan satu cara agar Bandung Bondowoso tidak jadi untuk menikahinya.
“baiklah aku menerima lamaranmu, Bandung Bondowoso. Namun setelah kamu memenuhi satu syarat dariku.” Jawah Roro Jonggang.
“Apakah Syaratmu itu wahai Roro Jonggrang?, tanya Bandung Bondowoso.
“Buatkan aku seribu candi dan dua buah sumur dalam satu malam”. Jawab Roro Jonggrang memberikan syarat yang ia minta.
Mendengar syarat yang diberikan oleh Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso pun langsung menyetujuinya. Syarat yang Roro Jonggrang berikan, ia anggap sangat mudah karena ia mempunyai balatentara jin yang sangat banyak dan akan membantunya.
Pada malam hari, Bandung Bondowoso mengumpulkan semua bala tentara
jinnya. Dalam waktu yang singkat, semua bala tentaranya sudah berkumpul.
Setelah mendengar perintah dari Bandung Bondowoso, semua bala
tentaranya kengsung membuat sumur dan membangun seribu candi dengan
sangat cepat.
Melihat kecepatan bala tentara Bandung Bondowoso dalam membangun
candi dan membuat sumur, membuat Roro Jonggrang merasa ketakutan dan
gelisah. Dalam dua per tiga malam, hanya tinggal tiga buah candi dan
satu sumur yang belum terselesaikan.
Roro jonggrang berfikir keras bagaimana cara menggagalkan pembangunan
candi dan membuatnya tidak jadi menikah dengan Bandung Bondowoso. Jika
syarat tersebut tidak dipenuhi tentunya pernikahan mereka tidak akan
terlaksana. Roro Jonggang berpikir sangat keras untuk menggagalkannya.
Setelah berpikir keras, akhirnya me
mbuahkan hasil yakni sebuah ide yang sangat cemerlang. Ia akan membuat suasana menjadi seperti pagi, dengan begitu para jin akan berhenti membuat candi karena hari sudah pagi.
Setelah berpikir keras, akhirnya me
mbuahkan hasil yakni sebuah ide yang sangat cemerlang. Ia akan membuat suasana menjadi seperti pagi, dengan begitu para jin akan berhenti membuat candi karena hari sudah pagi.
Roro Jonggrang pergi untuk mengumpulkan para dayang-dayang yang ada
di dalam istana Prambanan. Para dayang-dayang tersebut ia beri tugas
untuk membakar jerami, membunyikan lesung dan menaburkan bunga berbau
semerbak mewangi.
Mendengar perintah Roro Jonggrang, para dayang-dayang segera membakar
beberapa jerami. Tidak berselang lama langit tampak kemerahan dan
lesung pun mulai untuk dibunyikan. Bau harum dari bunga yang disebar
mulai tercium dan membuat para ayam mulai berkokok.
Melihat langit berwarna kemerahan, lesung berbunyi dan bau harum
bunga, membuat bala tentara jin Bandung Bondowoso pergi meninggalkan
pekerjaan. Mereka berpikir bahwa hari telah beranjak pagi, dan mereka
pun harus segera pergi.
Melihat balatentaranya pergi membuat Bandung Bondowoso marah dan
berkata “Hai balatentaraku, hari belum pagi. Kembalilah dan selesaikan
pembangunan candi ini!”. Bandung Bondowoso menyuruh bala tentaranya
untuk kembali dan menyelesaikan. Karena hari belum pagi, dan itu semua
adalah perbuatan Roro Jonggrang untuk membuat suasana seperti pagi.
Para bala tentara Bandung Bondowoso tetap pergi dan tidak menghiraukan perintah darinya. Bandung Bondowoso sangat kesal dan menyelesaikan sendiri sisa pembangunan candi. Namun sebelum Bandung Bondowoso selesai membangun sisa candi, hari sudah beranjak pagi. Bandung Bondowoso pun gagal memenuhi syarat yang diberikan Roro Jonggrang untuk menikahi putri Prabu Baka tersebut.
Para bala tentara Bandung Bondowoso tetap pergi dan tidak menghiraukan perintah darinya. Bandung Bondowoso sangat kesal dan menyelesaikan sendiri sisa pembangunan candi. Namun sebelum Bandung Bondowoso selesai membangun sisa candi, hari sudah beranjak pagi. Bandung Bondowoso pun gagal memenuhi syarat yang diberikan Roro Jonggrang untuk menikahi putri Prabu Baka tersebut.
Mengetahui kegagalan Bandung Bondowoso dalam membuatkannya seribu
candi dan dua sumur, membuat Roro Jonggrang sangat bahagia dan
menghampiri Bandung Bondowoso. Ia berkata “Kamu gagal memenuhi syarat
dariku, Bandung Bondowoso.”
Mendengar ucapan Roro Jonggrang tersebut, membuat kemarahan Bandung
Bondowoso semakin besar. Dengan nada yang keras Bandung Bondowoso
berkata “Kau yang curang Roro Jonggrang. Kamulah yang menggagalkan
pembangunan seribu candi yang sedang aku bangun. Untuk itu, aku kutuk
kau menjadi arca yang ada di dalam candi keseribu!!!” teriak Bandung
Bondowoso dengan nada keras.
Baca Juga:
√ Dongeng Anak | Ayam Jantan Yang Cerdik Melawan Rubah Yang Licik
Dengan kesaktian yang dimiliki oleh Bandung Bondowoso, Roro Jonggang
pun menjadi arca keseribu dari Candi seribu yang ia syaratkan kepada
Bandung Bondowoso. Keseribu candi ini berada di Candi Prambanan, dan
arca Roro Jonggrang dikenal dengan candi Roro Jonggarang diantara seribu
candi lainnya yang diberi nama candi sewu.
Candi Roro Jonggang yang merupakan wujud arca dari Roro
Jonggrang sampai saat ini masih bisa anda temukan di Lokasi Candi
Prambanan. Disini anda akan melihat Candi Roro Jonggrang dikelilingi
oleh candi-candi lain yang dibangun oleh para bala tentara jin Bandung
Bondowoso.
Cerita rakyat sangatlah penting, karena akan menambah
pengetahuan anda semua tentang sejarah masa lalu negara Indonesia. Di
saat mengunjungi tempat wisata bukan hanya menikmati wisatanya saja,
namun juga sangat bagus mengetahui sejarah tempat tersebut seperti
cerita Roro Jonggrang legenda Candi Prambanan di atas.
Belum ada Komentar untuk "Cerita Roro Jonggrang Legenda Candi Prambanan"