Sejarah Candi Sewu ( Letak, Keunikan, Arsitektur Kompleks Candi Sewu )
Sejarah Candi Sewu dalam Legenda Roro Jonggrang. Berikut di bawah ini informasi lengkap tentang Candi Sewu yang sangat terkenal dalam kisah cerita legenda Roro Jonggrang.
Candi Sewu seperti yang banyak kita ketahui adalah salah satu candi yang sangat terkenal di Jawa Tengah. Namanya sangat populer dikarenakan adanya legenda yang melekat di dalamnya, yaitu legenda Roro Jonggrang. Ya kisah dongeng Puteri Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso dengan seribu candinya memang sangat melegenda dan telah menjadi salah satu cerita rakyat terpopuler di Indonesia.
Candi Sewu seperti yang banyak kita ketahui adalah salah satu candi yang sangat terkenal di Jawa Tengah. Namanya sangat populer dikarenakan adanya legenda yang melekat di dalamnya, yaitu legenda Roro Jonggrang. Ya kisah dongeng Puteri Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso dengan seribu candinya memang sangat melegenda dan telah menjadi salah satu cerita rakyat terpopuler di Indonesia.
Keunikan Candi Sewu
Candi Sewu adalah sebuah candi yang diperkirakan dibangun pada abad ke 8 Masehi. Nah salah satu hal yang unik dari Candi Sewu ini yaitu karena candi ini dibangun dengan percampuran yang sangat kuatn antara budaya Hindu dan Budha. Dan walaupun letak Candi Sewu hanya bersebelahan dengan can terbesar agama Hindu yaitu Candi Prambanan, namun Candi Sewu adalah sebuah candi Buddha.
Sejarah Candi Sewu - Asal Usul Nama Candi Sewu
Sejarah Candi Sewu mencatat bahwa candi yang usianya lebih tua daripada Candi Prambanan yang ada di sebelahnya dan lebih tua juga dari Candi Borobudur yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia ini juga adalah candi Buddha yang terbesar kedua di Indonesia. Namanya memang unik, dan di bahasa Jawa istilah "Sewu" memiliki makna "Seribu".
Pemberian
nama Sewu memang tidaklah berlebihan karena jumlah candi yang ada di
dalam kompleks Candi Sewu ini jumlahnya sangat banyak sekali hingga
masyarakat menyebutnya dengan nama Candi Sewu. Secara keseluruhan pada
mulanya diperkirakan kompleks candi ini memiliki kurang lebih 249 buah
candi. Rinciannya yaitu candi utama jumlahnya ada 1 buah, lalu ada candi
pengapit jumlahnya ada 8 buah, dan juga candi perwara yang jumlahnya
mencapai 240 buah.
Nama asli dari candi ini, yang bisa dirunut dari bukti sejarah
adalah ”Prasada Vajrasana Manjusrigrha”. Nama ini ditemukan dalam 2 buah
prasasti yaitu Prasasti Kelurak yang memiliki angka tahun 782 masehi,
dan yang satu lagi adalah Prasasti Manjusrigrha yang memiliki angka
tahun 792 Masehi.
Baca Juga:
√ Artikel Tari Dolalak Tarian Tradisional dari Purworejo, Jawa tengah
Lokasi Letak Candi Sewu
Bagi anda yang ingin mengunjungi Candi Sewu tidak perlu susah-susah mencarinya. Patokan yang paling mudah adalah Candi Prambanan. Karena lokasi candi ini memang bersebelahan dengan Candi Prambanan. Letak persisnya yaitu di di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Lebih tepatnya letak Candi Sewu ada di koordinat 7°44′37″LS 110°29′37″BT.
Sekilas Sejarah Candi Sewu
Berdasarkan sejarah Candi Sewu dibangun di sekitar abad ke 8 di masa pemerintahan raja Rakai Panangkaran dari dinasti Sanjaya yang memerintah Kerajaan Mataram Kuno dari tahun 746 Masehi hingga tahun 784 Masehi. Namun kemungkinan besar kompleks Candi Sewu ini kembali dipugar dan diperbesar oleh pangeran keturunan dinasti Sanjaya yaitu Rakai Pikatan.
Rakai
Pikatan dari dinasti Sanjaya beragama Hindu yang kemudian menikahi
seorang putri dari dinasti Syailendra yang beragama Buddha bernama
Pramodhawardhani. Pernikahan besar ini akhirnya mampu mengawinkan dua
kebudayaan besar dari dua dinasti besar yang berkuasa pada masa itu di
Jawa khususnya.
Dinasti Syailendra yang beragama Buddha mulai meredup
kekuasaannya pada waktu itu, sedangkan dinasti Sanjaya yang beragama
Hindu sedang dalam masa puncak kejayaannya. Namun ternyata pernikahan
ini akhirnya bisa menjadi pemersatu antara dua dinasti besar tersebut.
Dan rakyat kedua dinasti tersebut bisa hidup berdampingan dengan sangat
rukun dan damai. Hal ini terlihat dari lokasi pembangunan Candi Sewu
yang merupakan Candi Buddha bersebelahan persis dengan Candi Prambanan
yang merupakan Candi Hindu persis 800 meter di sebelahnya.
Sejarah Candi Sewu - Candi Utama (gambar: wikipedia) |
Arsitektur Kompleks Candi Sewu
Candi Sewu adalah sebuah komplek percandian yang berisi lebih dari satu buah bangunan candi. Total ada 249 buah candi yang tersebar di dalam area kompleks.
- Pelataran Kompleks Candi Sewu
Memasuki area pelataran kita akan menemukan pintu gerbang yang jumlahnya 4 buah di empat sisi mata angin yaitu utara, selatan, barat, dan timur. Pada keempat pintu gerbang berdiri masing-masing satu pasang patung Dwarapala yaitu raksasa besar yang memegang gada. Pintu gerbang ini merupakan pintu masuk ke area pelataran kedua yang terletak di bagian dalam kompleks Candi Sewu.
- Candi Perwara
Pada bagian pelataran kompleks Candi Sewu kita akan melihat banyak sekali candi perwara yang tersebar dimana-mana. Candi Perwara adalah candi-candi yang ukurannya sangat kecil, biasanya candi perwara berfungsi sebagai penjaga candi utama. Total keseluruhan candi perwara jumlahnya ada 240 buah. Lokasi candi perwara sendiri berada dalam susunan yang teratur dalam 4 kelompok, yang masing-masing kelompok berdiri dalam 4 deret dan hampir semua menghadap ke arah luar. Dari sisi yang paling luaratau deret ke empat terdapat 88 buah deretan candi perwara. Lalu di deret ke tiga ada 80 buah candi perwara, di deret yang kedua terdapat 44 buah candi perwara, dan di deret pertama yang paling dalam terdapat 28 buah candi perwara.
- Candi Apit
Candi Apit adalah candi kecil yang ukurannya jauh lebih besar daripada Candi Perwara, namun lebih kecil daripada candi utama. Candi Apit di kompleks Candi Sewu ini jumlah kesemuanya ada 8 buah. Letaknya di bagian pelataran dan mengelilingi candi utama. Pada masing-masing 4 arah mata angin terdapat satu pasang candi apit.
- Candi Utama Candi Sewu
Candi utama di Candi Sewu berada di bagian pusat kompleks, yaitu di bagian tengah. Jumlahnya ada 1 buah dengan ukuran lebar 29 meter dan tingginya mencapai 30 meter. Candi ini memiliki 1 ruangan utama yang berada di bagian tengah candi. Selain itu juga terdapat 4 buah ruangan lainnya di empat sisi penjurunya. Dan ruangan di bagian timur dilengkapi dengan pintu masuk menuju ruangan utama. Semua ruangan dalam keadaan kosong, namun berdasar keterangan para ahli di ruangan tengah candi dahulunya terdapat patung Buddha Bodhisatwa Manjusri setinggi empat meter. Patung ini telah lama hilang, dan hanya meninggalkan landasannya berupa batu dengan ukiran teratai.
Wisata Candi Sewu
Bagi anda para wisatawan yang ingin berkunjung ke Candi Sewu dijamin tidak akan kecewa, karena keindahan yang dimiliki oleh candi ini. Selain bisa melihat dan mengunjungi Candi Sewu pengunjung juga bisa langsung mengunjungi Candi Prambanan. Kedua candi ini masih berada dalam satu pengelolaan Taman Wisata Candi Prambanan. Saat mengunjungi Candi Sewu anda juga bisa mengunjungi beberapa candi yang berada di sekitar kompleks Candi Sewu. Beberapa candi yang letaknya sangat dekat diantaranya ada Candi Lor, Candi Kulon, Candi Bubrah, Candi Gana, dan Candi Lumbung. Agak jauh sedikit ada Candi Kalasan, Candi Plaosan, dan juga yang tak boleh ketinggalan untuk dikunjungi adalah Candi Istana Ratu Boko.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Candi Sewu ( Letak, Keunikan, Arsitektur Kompleks Candi Sewu )"