Artikel Sejarah Asal Usul dan Kebudayaan Suku Bulungan Kalimantan Timur
Istana Bulungan abad ke 20 (foto:wikipedia) |
Sejarah Asal usul dan Kebudayaan Suku Bulungan Kalimantan Timur.
Suku bulungan adalah etnis yang mendiami kabupaten Bulungan Kalimantan
Timur. Ibu kota Kabupaten Bulungan sendiri adalah Tanjung Selor. Dahulu
suku Bulungan adalah suku bangsa penutur (menyampaikan sebuah peristiwa
dengan cara dilisankan, Oral Tradition). Sehingga mereka tidak memiliki
abjad tersendiri. Nanti setelah agama islam masuk baru mereka mulai
mengenal tulis-menulis huruf arab murni maupun huruf Jawi (arab-melayu).
Sejarah asal asul Bulungan
Sejarah
terbentuknya Masyarakat Bulungan, menurut cerita masyarakat setempat
yang turun temurun berawal dari kisah kehidupan Ku Anyi. Ku Anyi adalah
seorang kepala Suku Dayak Hupan (Dayak Kayan Uma Apan) mereka tinggal di
hilir Sungai Kayan, mula-mula mendiami sebuah perkampungan kecil yang
penghuninya hanya terdiri atas kurang lebih 80 jiwa di tepi Sungai
Payang, cabang Sungai Pujungan.
Baca Juga:
11 Bangsa Paling Berpengaruh Pada Perkembangan Zaman
Ku
Anyi hingga masa tuanya belum dikaruniai seorang anak. Suatu hari, pada
saat Ku Anyi berburu di hutan, ia mendengar suara aneh. Anjingnya
menggonggong keras kearah sebatang bambu betung dan sebutir telur diatas
pohon Jemlai. Kemudian dengan rasa penasaran Ku Anyi membawa pulang
bambu betung dan sebutir telur dan diletakan di perapian dapur.
Tiba-tiba saja keesokan harinya kedua benda tersebut berubah menjadi
bayi laki-laki dan perempuan. Ku Anyi dan istrinya pun memberikan nama
kepada kedua bayi tersebut. Untuk bayi laki-laki diberi nama Jau wiru
yang artinya “si Guntur Besar” dan bayi perempuan diberi nama Lemlai
Suri. Hingga dewasa keduanya pun di kawinkan. Peristiwa aneh ini
kemudian dinakaman Bulongan oleh masyarakat yang artinya “bambu dan
telur”, pada perkembanganya menjadi Bulungan.
Namun
terdapat juga versi lain mengenai asal usul kata Bulungan. Dalam versi
ini menyebutkan Bulungan berasal dari perkataan “Bulu Tengon” yang
artinya bamboo betulan, karena perubahan dialek dari bahasa bulungan
kuno ke bahasa melayu menjadi Bulungan. sebutan ini digunakan sampai
saat ini.
Berdirinya kesultanan Bulungan
Dari
cerita rakyat mengenai Bulongan itulah terlahir seorang calon pemimpin
yang diberi nama Jauwiru. Dan dalam perjalanan sejarah keturunan,
lahirlah kesultanan Bulungan. Setelah Kuwanyi wafat maka Jauwiru
menggantikan kedudukan sebagai ketua suku bangsa Dayak (Hupan). Kemudian
Jauwiru mempunyai seorang putera bernama Paran Anyi.
Adat Istiadat
Di
kabupaten ini terkenal dengan perayaan Birau, yaitu pesta yang diadakan
secara meriah oleh seluruh masyarakat. Perayaan Birau awalnya
dilaksanakan pada masa Kesultanan Bulungan untuk memperingati syukuran
khitanan anak raja-rajanya. Sebagai upaya untuk melestarikan adat
istiadat, perayaan Birau tetap terus diselenggarakan.
Tari
Salah
satu tarian yang terkenal di Bulungan adalah tari jugit. Tari jugit
merupakan salah satu pencapaian seni tertinggi di bidang tari pada zaman
budaya istana Bulungan. Konon menurut hikayat tari jugit tidak lahir
dengan sendirinya, menurut riwayat tradisional Bulungan, kreator tari
jugit adalah pendekar sekaligus seniman istana saat itu. Selain itu juga
terdapat tari japin yang bernuansa Arab
Mata pencaharian
Dahulu
mata pencaharian suku Bulungan adalah bertani, berladang dan berdagang.
Namun seiring perkembangan zaman mata pencahariannya kini telah meluas.
Baca Juga:
Lengkap Beserta Penjelasan Rumah Adat DKI Jakarta Rumah Kebaya
Agama
Mayoritas
masyarakat Bulungan telah menganut agama islam sejak zaman kesultanan.
Para ahli telah membagi Teori kedatangan Islam dalam tiga tahap:
1. Kedatangan agama Islam di suatu daerah ialah kedatangan orang muslim pertama di daerah tersebut.
2. Agama Islam mulai dianut dan dipeluk oleh orang-orang disuatu daerah.
3,
Melembaganya Agama Islam didaerah tersebut terutama sekali dalam
kaitannya dengan struktur kekuasaan yaitu ditandainya berdirinya
Kesultanan Islam.
Teori ini dapat dikatakan mampu untuk menjelaskan proses kedatangan dan perkembangan Islam selanjutnya di Bulungan.
Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Bulungan diakses tanggal 20 mei 2015
http://muhammadzarkasy-bulungan.blogspot.com/ diakses tanggal 20 Mei 2015
http://www.academia.edu/1320521/Sejarah_Penyebaran_dan_Kebudayaan_Suku_Bulungan_di_Kabupaten_Malinau diakses tanggal 20 Mei 2015
Belum ada Komentar untuk "Artikel Sejarah Asal Usul dan Kebudayaan Suku Bulungan Kalimantan Timur"