√ Lengkap 8 Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur Beserta Gambarnya
Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur
Selain itu terdapat beberapa alat musik tradisional dari Kalimantan Timur
yang keunikannya masih terjaga hingga saat ini. Berbicara tentang alat
musik tradisional Kalimantan Timur, kali ini saya akan membagikan
sedikit informasi seputar alat musik tersebut.
Sampe / Sampek
Keberadaan musik Sampek sudah ada sejak lama dan alat musik ini merupakan alat musik tradisional
Suku Dayak. Suku Dayak (Suku di kedalaman Borneo). Mendengar nama Dayak
mungkin anda langsung membayangkan yang menyeramkan tapi percayalah
mereka sangatlah baik.
Dalam kehidupan di daerah
Kalimantan terutama di pedalaman, peranan alat musik dalam kehidupan
sangatlah diperlukan terlebih saat pelaksanaan upacara-upacara adat,
selain tentu saja alat musik juga berfungsi sebagai sarana hiburan bagi
mereka.
Baca Juga;
√ Artikel Tari Lenggang Nyai Tarian Tradisional Betawi di Jakarta
Fungsi dan Kegunaan Sampe / Sampek
Sampe merupakan alat musik yang
memiliki fungsi untuk menyatakan perasaan seseorang entah itu sedang
merasa gembira, rindu atau perasaan sedih dan duka. Dulunya, alat musik
Sampe / Sampek yang dimainkan pada siang hari memiliki makna berbeda
dengan yang dimainkan pada saat malam hari.
Sampe yang dimainkan pada siang hari
cenderung untuk mengutarakan perasaan riang gembira karena senang,
sedangkan jika dimainkan di malam hari biasanya menghasilkan suara yang
sendu seakan mengalami penderitaan yang membuat pemainnya merasakan
sedih yang mendalam=
Kadire / Kaduri / Keluri
Alat musik Kadire merupakan alat musik tiup yang dikenal juga dengan Keledi (alat musik tradisional dari Kalimantan). Kadire menghasilkan suara tidak dengan cara meniup buah labu yang dikeringkan melainkan tempurung kelapa.
Tempurung kelapa inilah yang
berfungsi sebagai pengatur nada. Kadire jug abiasanya dimainkan pada
saat upacara adat masyarakat Dayak
Bahan Pembuatan Kadire
Bagian
mulut dibuat dari buah labu yang berumur 5 – 6 bulan, jangan lupa untuk
mengeluarkan isinya dulu dan setelah itu rendam selama 1 bulan full (30
/ 31 hari) dan selanjutnya dikeringkan. Buah labu dan batang-batang
bambu dijadikan satu dengan menggunakan perekat dari sarang lebah hutan
(ukurannya kecil saja).
Kadire adalah tipe musik yang mengeluarkan nada pentatonik (musik dengan lima not per oktaf). Alat musik tradisional asal Kalimantan Timur
ini biasanya dimainkan untuk mengiringi nyanyian, tarian atau hiburan
teather tutur (syair dalam nyanyian yang liriknya berupa
nasihat/pengingat) dan juga upacara adat Dayak.
Gemer
Gemer merupakan salah satu alat musik tradisional dari Kalimantan Timur
yang dimainkan dengan cara dipukul, seperti gendang lainnya Gemer
terbuat dari batang kayu yang salah satu sisinya dilubangi dan kemudian
ditutupi dengan kulit binatang untuk dijadikan tempat pukulannya.
Meskipun orang Indonesia
kebanyakan memandang semua alat musik pukul adalah gendang, Gemer
memiliki 4 jenis yang dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan ukurannya
yaitu:
- Prahi
- Gimar
- Tuukng tuat
- Pampong
Gemer dimainkan dengan cara dipukul
dengan menggunakan tangan dengan teknik tertentu sehingga dapat
menghasilkan pola irama tertentu. Alat musik tradisional Gemer biasanya dimainkan sebagai alat musik pengirin sebuah upacara adat atau tarian lokal.
Jatung Utang
Jatung Utang merupakan alat musik tradisional khas Kalimantan Timur,
alat musik Jatung utang dimainkan dengan cara dipukul namun mungkin
anda hanya bisa memukul pada 1 bagian saja karena alat musik tradisional
ini memiliki panjang yang bisa mencapai 3 meter dan diameternya sebesar
50 cm.
Selain mirip gendang pada
umumnya, Jatung utang memiliki ada juga yang mirip seperti gambang,
terbuat dari kayu yang dirangkai dan diikat dengan tali dan setiap kayu
yang tersusun rapi tersebut memiliki nada masing-masing dan dapat
dimainkan dengan 2 tangan karena tangan anda memegang pemukul di
tiap-tiap tangan.
Penggunaan Jatung Utang
Alat musik tradisional ini digunakan
untuk tanda atau isyarat pada penyelenggaraan acara adat seperti
upacara-upacara dan tarian daerah.
Cara memainkan alat musik Jatung utang
ada 2 macam, pertama alat musik ditopan dengan kaki, dimana sang pemain
duduk dengan kaki yang dibentangkan lurus dan Jatung diletakkan di atas
kaki. Kedua dengan cara duduk santai sambil menghadap alat musik
tersebut.
Baca Juga:
√ Artikel Tari Cokek Tarian Tradisional Betawi Dari Jakarta
Uding / Uring
Uding
adalah alat musik tradisional Kalimantan yang dimainkan dengan cara di
pukul dengan diameternya yang mencapai 2 – 3 cm saja dan panjangnya
sekitar 20 cm serta memiliki rongga yang berisi bijih kayu pada bagian
ujungnya.
Alat musik ini jarang dijumpai di
suku-suku yang tinggal di pinggir pantai (dekat dengan laut), penyebaran
alat musik ini sendiri diyakini menyebar melalui suku-suku yang sedang
berpindah lokasi
Cara memainkan Uding
Untuk memainkan alat musik ini
memang sedikit unik, pemain memegang alat musik tersebut dengan dua jari
lalu membuka mulutnya seakan ingin berkata “a”. Letakkan melintang
dimulut lalu petik ujungnya menggunakan jari tangan yang lain sehingga
bilahnya bergetar dan menghasilkan suara.
Untuk menghasilkan suara yang merdu
perlulah latihan yang cukup untuk para pemain, dan Uding bisa dimainkan
baik solo maupun dijadikan asambel musik tergantung keinginan dari para
pemain.
Gening
Gening berasal dari suku Dayak yang dimana arti kata “Gening” sendiri memiliki arti “Bunyi“.
Alat musik ini merupakan alat musik pukul yang dimainkan penduduk suku
Dayak sebanyak 8 buah, bahkan pada suku Dayak Kenyah mencapai 12 buah
Gening.
Gening yang asli merupakan terbuat dari
Kayu namun dibeberapa daerah seperti suku yang tinggal dekat dengan
pantai yang pastinya sudah berinteraksi dengan orang mulai mengenali
pembuatan gong dari logam, dan akhirnya suku Dayak satu dengan lainnya
saling bertukar informasi
Pembuatan Gening
Gening terbuat dari sepotong kayu, kayu
yang digunakan adalah kayu sejeni Meranti (Kayu Meranti). Bentuk dari
kayu ini memang sudah bulat dan panjang seperti pohon tersebut.
Hiasan yang diukir pada Gening biasanya
berupa ukiran motif daerah masing-masing, namun sekarang alat musik ini
sudah ada yang terbuat dari logam kuningan dan Gening kayu cukup sulit
untuk ditemukan keberadaanya
Klentangan
Klentangan
terdiri dari 6 buah gong kecil yang dimainkan dengan cara dipukul pada
bagian yang menonjol, gong-gong ini disusun rapih disebuah tempat
layaknya rak yang sudah dibentuk dan diukur sehingga gong kecil tersebut
muat dan tersusun rapi sesuai urutan nadanya.
Tiap gong yang tersusun memiliki nada
berbeda entah itu mayor ataukah minor, anda akan diberikan 2 batang kayu
yang nantinya digunakan sebagai pemukul dari klentangan. Sekilas memang
jika kita bayangkan untuk memainkan alat musik tradisional Kalimantan Timur ini mirip dengan asambel gamelan dari pulau Jawa.
Membuat Klentangan
Klentangan memiliki bahan utama yakni
kayu yang bergelombang karena bahan tersebut bersifat kuat, ringan dan
ketika diraut kayu tersebut akan lurus dan mudah dibentuk namun kayu ini
sudah langka di hutan Indonesia sehingga kini Klentangan terbuat dari
logam kuningan atau sejenisnya.
Bentuk klentangan yang terbuat dari kayu
dan logam berbeda. Untuk klentangan yang terbuat dari kayu memiliki
bentuk berbilah dan yang logam berbentuk bulat. Jika kalian pergi
mengunjungi suku Dayak Tunjung, mereka mengenali klentangan dengan bahan
besi kuningan ini dengan nama Serunai.
Untuk membuat klentangan
tidaklah sulit dan masih dilakukan dengan cara tradisional, ada 3 tahap
yang nantinya anda akan lewati saat membuat alat musik ini yaitu saat
memilah bahan, menata bilah-bilanh dan terakhir jangan lupa untuk kayu
pemukulnya
Baca Juga:
√ Artikel Tari Yapong Tarian Tradisional Dari Jakarta
Jatung Adau / Tuwung / Tubuhng / Prahil
Jatung adau adalah alat musik membranofon
(menghasilkan suara dengan memukul selaput / kulit) yang diyakini
berasal dari suku Dayak Kenyah yang tinggal di dataran Kalimantan Timur.
Selain Jatung Adau, alat musik ini juga dikenal dengan nama lain, ada
yang menyebutnya Tuwung, Tubung, dan Prahil.
Tuwung adalah nama
dari Dayak Modang, Tubung dari Dayak Kebahan, Prahil untuk Dayak
Tunjung. Alat musik ini memiliki diameter sepanjang 45 cm, dibagian
ekornya sekitar 22 – 25 cm tergantung dari pembuatan dan keseluruhannya
sekitar 250 cm, sangat panjang bukan? ya memang betul.
Belum ada Komentar untuk "√ Lengkap 8 Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur Beserta Gambarnya"