√ Lengkap 10 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat Beserta Gambarnya
Alat Musik Tradisional Sumatera Barat Beserta Gambarnya
Nuansa daerah yang terkesan “Minangkabau”
yang ada di dalam musik daerah SumBar dan bercampur dengan musik
lainnya pasti akan terlihat beredar di masyarakat. Musik daerah Minang
memang bisa diracik dengan aliran musik jenis apapun, sehingga nyaman
didengar di telinga kita.
Alat musik tradisional
yang digunakan-pun memberikan unsur musik yang khas, adapula instrumen
alat musik yang digunakan adalah Saluang, Bansi, Talempong, Rabab,
Pupui, dan alat musik tradisoinal Sumatera Barat lainnya akan saya sebut disini.
1. Talempong
Talempong adalah salah satu alat musik tradisional sumatera barat yang
bentuknya menyerupai Bonang dalam instrumen gamelan, Talempong
merupakan alat musik khas dari suku Minangkabau. Dalam pembuatannya,
biasanya Talempong berbahan dasar kuningan, namun ada juga yang terbuat
dari kayu dan batu.
Talempong berwujud lingkaran
dengan diameternya sekitar 15 – 18 cm dan pada bagian atasnya terdapat
seberti lingkaran yang menonjol, diameternya sekitar 5 cm yang fungsinya
adalah tempat untuk kita memukul dengan kayu khusus. Alat musik ini
juga memiliki nada yang berbeda-beda tergantung dari ukurannya.
Di Malaysia, Nama alat musik tradisional sumatera barat ini berubah menjadi Caklempong. Mengapa bisa alat musik tradisional dari Indonesia ini ada di Malaysia? Karena, Malaysia telah didatangi oleh suku Minangkabau pada abad 15 masehi.
Baca Juga:
√ Lengkap 9 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah Beserta Gambarnya
2. Bansi
Bansi merupakan salah satu musik instrumen yang terkenal di Sumatera Barat, Bansi juga merupakan jenis alat musik tradisional Sumatera Barat
yang mudah dimainkan karena cara memainkannya seperti seruling dan
jarak antar lubangnya tidak terlalu jauh, sehingga memudahkan untuk anda
yang memiliki jari pendek.
Bansi memiliki tangga nada dasar yang
baik, sehingga mampu untuk mengiringi baik musik tradisional maupun
musik modern, Tari pasambahan merupakan salah satu contoh kesenian yang
diiringi dengan alat musik Bansi. Bansi memiliki 7 buah lubang dan
ukurannya lebih pendek dari saluang
3. Saluang
Sempat disindir sebelumnya, alat musik tradisional Sumatera barat saluang
memang memiliki ukuran yang lebih panjang daripada Bansi, namun
suaranya khas dan sangat merdu didengar telinga. alat musik khas
Minangkabau ini terbuat dari bambu tipis atau talang, panjang saluang
sekitar 40-60 cm dengan diameternya 3 – 4 cm.
Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan penyanyinya Syamsimar
Tiap – tiap daerah memiliki ciri khas dan teknik meniup alat Saluang tersendiri, ada yang memiliki teknik menyisihkan nafas
dimana pemain Saluang bisa memainkan alat musik tiup tersebut tanpa
berhenti dari awal hingga selesai sebuah lagu, tentunya dengan latihan.
Bentuk Alat Musik Saluang
Pada bagian atas diserut meruncing
sekitar 45° (45 derajat) sesuai dengan ketebalan bambu, ukur 2/3 dari
panjang bambu untuk membuat lubang pada alat musik tradisional
Sumatera barat ini, jumlah lubangnya sebanyak 4 buah, diukur dari
bagian atas dan seterusnya hingga lubang terakhir yang berjarak setengah
linkaran bambu.
Pastikan lubang yang anda buat betul –
betul berbentuk linkaran dengan garis tengah berukuran 0,5 cm untuk
menghasilkan suara yang merdu.
4. Gendang Tabuik
Menurut sejarahnya, Tabuik berasal dari “orang India” yang ikut pasukan Islam Thamil
di Bengkulu pada abad ke-18, setelah perjanjian London pada abad yang
sama Bengkulu dikuasai Belanda dan akhirnya banyak masyarakat yang
menyebar hingga ke Pariaman.
Dalam kebudayaan Minangkabau, cukup banyak acara adat yang ada kaitannya dengan tradisi Islam salah satunya Oyak Tabuik di Pariaman, perayaan yang dilaksanakan untuk memperingati hari meninggalnya cucu Nabi Muhammad S.A.W pada perang Karbela
Gendang ini merupakan alat
musik yang tidak bernada karena sifatnya yang digunakan sebagai alat
musik perkusi, sampai sekarang anda masih bisa melihat bentuk fisik
Gendang Tabuik ini di daerah Maninjau atau daerah pariaman. Biasanya
alat musik ini digunakan untuk upacara ritual di daerah tersebut.
5. Serunai
Serunai atau Puput dulunya dikenal dengan nama Shehnai,
alat musik yang dipercaya berasal dari India Utara. Alat musik ini
biasanya dimainkan dalam acara adat yang ramai dan marak dengan budaya
adat di daerah tertentu. Tidak ada aturan untuk memainkan Serunai, bisa
perorangan (solo) ataupun kelompok.
Serunai biasanya juga dimainkan pada
saat orang bekerja di ladang, alat musik ini populer untuk mengiringi
pertunjukkan pencak silat di Minang, tentunya anda orang asli Minang tau
persis. Dalam sebuah acara, alat musik serunai juga sering dimainkan
atau digabung dengan alat musik tradisional dari Sumatera Barat yang lainnya.
Pembuatan Serunai
Dalam pembuatan serunai terdapat
spesifikasi yang bervarisi di tiap daerah. Bahkan ada jenis serunai yang
pengaturan nadanya dilakukan dengan cara menutup dan membuka permukaan
bagian corong. Serunai tradisional Minang terbuat dari batang padi, kayu
atau bambu, tanduk kerbau ataupun daun kelapa.
Bagian yang mengatur bunyi serunai
terbuat dari kayu capo ringkik atau bambu talang yang berukuran kecil,
sekecil ibu jari tangan dewasa. Capo ringkik adalah sejenis tanaman yang
memiliki kayu keras namun bagian dalamnya lunak jadi mudah untuk
dilubangi.
Kayu yang panjangnya 20 cm tadi
diberikan lubang sebanyak 4 buah yang jaraknya 2,5 cm, fungsinya adalah
untuk membedakan nada tinggi dan rendahnya. Nada normal Serunai Minang
ataupun Puput Serunai adalah Pentatonis “do-re-mi-fa-sol”.
6. Pupuik tanduak
Menurut
informasi yang saya dapat, masyarakat Minangkabau memiliki keyakinan
bahwa setiap bagian dari tubuh kerbau memiliki fungsi selain dagingnya
saja. Kulit yang selesai disamak juga dapat diolah menjadi berbagai
barang keperluan harian, selain itu tanduk kerbau juga memiliki kegunaan
tersendiri bagi masyarakat daerah sana, khususnya daerah pedesaan.
Salah satu manfaat dari tanduknya adalah dapat dibuat menjadi sebuah alat musik tradisional
yang bernama Pupuik tanduak. Alat muisik ini terbuat dari tanduk kerbau
yang ujungnya dipotong datar untuk meniup. Bentuk alat musiknya
mengiklat dan hitam bersih.
Pupuik tanduak jarang digunakan untuk
mengiringi sebuah lagu ataupun sebagai pengiring insturmen musik,
melainkan digunakan sebagai peluit sehingga hanya 1 nada yang
dihasilkan. Dulunya Pupuik tanduak digunakan sebagai aba-aba, atau
pertanda shalat atau pemanggil warga untuk sebuah pengumuman.
Masyarakat yang bekerja sebagai
nelayan-pun juga memanfaatkan Pupuik tanduak sebagai komando kepada
awak kapal, atau pertanda adanya air pasang atau bahkan ada gejala alam
yang sedang mendekat.
7. Rabab
Memang
mungkin namanya tidak asing dikenal ditelinga kita, Rabab berasal dari
bahasa Arab yaitu Rebab. Sama seperti wilayah lain seperti Deli, Sunda
dan lainnya Rabab minang sangat unik, selain digesek, ada sebuah membran
suara yang muncul dibawah bridge-nya.
Dengan adanya membran tersebut, seuara
yang dihasilkan-pun terbilang unik, seperti ada efek suara serak. Sifat
ini juga menyebabkan cara menggesek Rabab juga terbilang sulit. Alat
musik Rabab juga terbuat dari batok kelapa, yang membuat tekstur alat
musik ini sedikit “keset“
Dalam permainan rabab, adanya komposisi
dalam memainkan sebuah lagu tergantung kepada lagu yang ingin dimainkna,
lagu yang bersifat kaba dijadikan materi pokok. Lagi
yang tercipta merupakan ide gagasan yang berasal dari komunitas
masyarakat yang ada di ruang lingkup daerah yang sama.
8. Tambua
Tambua hanyalah alat musik tradisional khas Sumatera Barat
yang sederhana, namun keberadaannya bisa memicu kemerihana sebuah
acara. Cara untuk memeriahkan sebuah acara di berbagai negara manapun
adalah dengan menabuh alat musik perkusi, Jenis alat musik tradisional Sumatera barat inilah yang paling cocok memainkan peran tersebut.
Tambua dimainkan oleh anak-anak yang
berusia relatif muda dan secara berkelompok. Tambua menghasilkan suara
yang cukup besar sehingga mungkin anda harus sedikit berteriak ketika
berbicara dengan teman anda yang menghadiri acara yang dimeriahkan
dengan tambua, namun ada beberapa teknik memukul tambua yang tidak
terlalu keras.
Bentuk Alat Musik Tambua
Tambua adalah dikenal sebagai
sebuah set tambur yang berbahan dari kayu dan kulit kambing (umumnya
memang kulit kambing) dengan ukuran yang lumayan besar. Tinggi dari
Tambua sekitar 75 cm dan diameternya sekitar 0,5 m. 1 Set Tambua sendiri
meliputi 6 buah tambur dan semuanya berukuran sama.
Baca Juga:
√ Lengkap 6 Alat Musik Tradisional Bali Beserta Gambarnya
9. Pupuik Batang Padi
Bentuknya
memang sedikit aneh dan suara yang dihasilkan pun sangat sederhana dan
juga kurang mengesankan bagi pendengar, namun ternyata alat musik Pupuik
batang padi memiliki fungsi yang sangat penting. Di Kabupaten Agam,
Sumatera barat, alat musik ini memiliki peran penting dalam sebuah
ritual tradisional
Pupuik batang padi terbuat dari batang padi, seperti namanya. Batang yang digunakan haruslah sudah tua dan berbuku-buku atau bersegmen-segmen sehingga suaranya pun terdengar gagah.
Pupuik batang padi biasanya
dimainkan saat upacara adat yang berhubungan dengan panen (mengungkapkan
kebahagiaan). Meskipun hanya mengeluarkan 1 tangga nada, suara
melengking dari alat musik tradisional ini mampu memecah keheningan sebuah acara.
Membuat Pupuik Batang Padi
Cara membuatnya
sangatlah mudah, dimana batang padi yang sudah anda pilih tersebut
dipecah dan dipotong didekat dengan pangkal garis bukunya (segmen),
untuk melihat segmen ini akan terlihat dengan mudah dan jelas ketika
batang padi tersebut memang sudah tua.
Belum ada Komentar untuk "√ Lengkap 10 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat Beserta Gambarnya"