√ Dongeng Monyet dan Kucing Memanggang Kacang (Aesop) | Budaya Nusantara
dongeng monyet dan kucing memanggang kacang |
Suatu hari mereka duduk di perapian sambil membakar kacang kastanya (chestnut). Bagaimana cara mereka mengeluarkan kacang tersebut dari panggangan api? Inilah yang menjadi pertanyaan bagi mereka.
"Saya dengan senang hati akan mengeluarkan kacang tersebut dari panggangan api," kata monyet yang licik, "tetapi kamu lebih ahli dalam hal ini dibandingkan saya. Tariklah keluar kacang-kacang tersebut dari api dan kita akan membaginya dengan adil."
Sang Kucing lalu menjulurkan tangannya dengan hati-hati, lalu dengan cepat menarik kacang yang sangat panas dari panggangan api. Ia mengulangi lagi dan menarik kacang tersebut keluar sedikit demi sedikit, dan pada usaha ketiganya, sang Kucing berhasil menarik keluar kacang tersebut. Aksi ini di lanjutkan beberapa kali terhadap kacang yang masih ada dalam panggangan. Secepat tangannya yang menarik kacang tersebut dari api, secepat itu pula sang Monyet mengambil dan memakannya.
Saat sang pemilik rumah pulang, kedua hewan yang nakal ini lari terbirit-birit menyembunyikan diri, dan sang Kucing yang bekerja keras hingga telapaknya melepuh oleh panas api, tidak mendapatkan satu buah kacang pun. Semenjak saat itu, ia tidak pernah lagi mau berurusan dengan sang Monyet yang licik.
Jadi pembelajaran yang dapat kita teladani dari dongeng monyet dan kucing memanggang kacang ini adalah
Orang yang memberikan pujian palsu, mempunyai maksud yang tidak baik yaitu untuk memanfaatkan.
Belum ada Komentar untuk "√ Dongeng Monyet dan Kucing Memanggang Kacang (Aesop) | Budaya Nusantara"