√ Penjelasan Tari Ledo Hawu Tarian Tradisional Dari Sabu Raijua, NTT
Tari Ledo Hawu adalah salah satu tarian tradisional dari daerah
Sabu
Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini biasanya dibawakan oleh
para penari pria dan wanita secara berpasangan dengan gerak tari dan iringan
musik yang khas. Tari Ledo Hawu merupakan salah satu tarian tradisional cukup
terkenal di Nusa Tenggara Timur, khususnya di daerah Sabu sebagai tempat
asalnya. Tari Ledo Hawu biasanya ditampilkan di berbagai acara seperti upacara
adat, penyambutan dan festival budaya.
Asal Mula Tari Ledo
Hawu
Tari Ledo Hawu merupakan tarian tradisional yang berasal
dari daerah Sabu, Nusa Tenggara Timur. Pada jaman dahulu, tarian ini ditampilkan
sebagai bagian dari upacara kematian untuk kaum tertentu seperti bangsawan,
tokoh adat, maupun kepala suku. Karena merupakan tarian yang dianggap sakral,
tarian ini hanya dilakukan oleh penari dari suku tertentu yang mempunyai
kedudukan tertinggi di masyarakat Sabu.
Fungsi Dan Makna Tari
Ledo Hawu
Seperti yang dikatakan sebelumnya, Tari Ledo Hawu awalnya digunakan
sebagai bagian dari upacara kematian untuk kalangan tertentu. Bagi masyarakat Sabu,
Tari Ledo Hawu dilakukan untuk menjauhkan dari roh-roh jahat (tolak bala) dan menghantarkan arwah yang
meninggal menuju tempat peristirahatan abadi. Selain itu Tari Ledo Hawu juga
dimaksudkan untuk menghibur keluarga yang ditinggalkan agar tidak berlarut
dalam duka.
Pertunjukan Tari Ledo
Hawu
Dalam pertunjukannya, Tari Ledo Hawu biasanya ditampilkan
secara berkelompok atau berpasangan antara penari pria dan wanita. Jumlah
penari biasanya terdiri dari 3-5 orang, artinya 3-5 penari pria dan 3-5 orang
penari wanita. Dengan berpakaian adat Sabu dan diiringi oleh alunan musik
tradisional, mereka menari dengan gerakan yang sangat khas.
Dalam pertunjukannya biasanya dilakukan dalam 6 babak.
Pertama diawali dengan masuknya para penari kedalam arena secara terpisah
antara pria/wanita menuju ketengah arena dan membuat formasi melingkar.
Kemudian babak ke dua dilajutkan dengan formasi berpasangan antara pria dan
wanita. Para penari penari pria berdiri sambil memainkan pedang dan penari
wanita merendah sambil mengayunkan tangan mereka ke depan dan ke belakang
secara bergantian.
Setelah itu dilanjutkan dengan ke tiga, penari pria dan
wanita membentuk barisan, penari pria menari dengan memainkan pedang dan penari
wanita menari dengan gerakan tangan kanan memegang sarung dan tangan kiri diletakan
di pinggang. Kemudian babak ke empat, dilajutkan dengan membentuk satu
lingkaran, penari wanita merendah lagi dengan gerakan yang sama dengan
sebelumnya dan penari pria melompat ke dalam dan mundur lagi.
Setelah itu di babak ke lima, penari wanita menuju pinggir
arena membentuk lingkaran kemudian merendah dengan kerakan yang sama sambil
menyaksikan penari pria yang sedang perang tanding. Setelah perang tanding
selesai kemudian babak terakhir, para penari berbaris dan keluar arena dengan
gerakan yang sama seperti saat masuk ke arena.
Gerakan Tari Ledo
Hawu
Gerakan gerakan dalam Tari Ledo Hawu ini terbagi menjadi
beberapa jenis. Pada penari pria terdapat jenis gerakan seperti ede, gedhe,gigi, dan pejuru. Sedangkan pada penari wanita terdapat jenis gerakan
seperti launada, beto, here, peidoi,
dan gepe. Setiap jenis gerakan
tersebut biasanya mewakili setiap babak pertunjukan Tari Ledo Hawu. Namun hal
itu tergantung konsep dan variasi yang dibawakan oleh setiap kelompok tari.
Pengiring Tari Ledo
Hawu
Tari Ledo Hawu ini biasanya diiringi oleh musik tradisional
seperti gong dan tabur. Untuk alat musik gong biasanya terdiri dari beberapa gong
yang dimainkan secara bergantian sehingga menghasilkan nada yang indah.
Sedangkan tarbur dimainkan dengan melengkapi suara gong sehingga menghasilkan
perpaduan irama musik yang enak untuk didengar.
Kostum Tari Ledo Hawu
Dalam pertunjukannya, penari dibalut dengan pakaian adat
khas Sabu. Pada penari pria biasanya menggunakan kain khas yang disebut higi huri yang dikenakan untuk menutupi
bagian perut hingga lutut dan digunakan untuk selampang. Bagian kepala penari menggunakan dastar (willa hipora).
Selain itu penari pria juga dilengkapi dengan giring-giring (walagiri),
pedang (hamala) dan sapu tangan di
tangan kiri.
Pada penari wanita menggunakan kain khas Sabu (ei) yang diikat sebatas dada dan
menutupi kaki. pada bagian rambut dikonde
khas suku Sabu dan dihiasi dengan labba.
Selain itu penari wanita juga dilengkapi dengan hiasan seperti kalung (habas), anting (ate-ate), gelang (lele),
dan ikat pinggang (pending).
Perkembangan Tari
Ledo Hawu
Walaupun merupakan salah satu tarian yang cukup lama, tarian
ini masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Sabu. Dalam perkembangannya, Tari
Ledo Hawu tidak hanya ditampilkan pada upacara adat saja, namun juga
ditampilkan untuk acara seperti penyambutan tamu penting, perayaan, dan
pertunjukan seni budaya. Selain itu tarian ini juga menjadi daya tarik bagi
para wisatawan yang berkunjung kesana. Hal ini tentunya merupakan salah satu upaya dalam melestarikan
dan memperkenalkan kepada generasi muda serta masyarkat luas akan tradisi dan
budaya di daerah Sabu.
Searches related to Tari Padoa Tarian Tradisional Dari Sabu Raijua
- tarian dari rote
- tari ledo hawu
- tarian suku sabu
- rumah adat sabu
- alat musik tradisional sabu
- lagu daerah sabu
- pakaian adat sabu
- tarian daerah sabu
- tarian daerah 34 provinsi beserta gambarnya
- tarian daerah beserta asalnya dan gambarnya
- tarian daerah 33 provinsi beserta gambarnya
- gambar tarian daerah dan asalnya
- tarian nusantara dan penjelasannya
- video tarian daerah
- nama tari kreasi baru dan daerah asalnya
- tarian daerah jawa barat
Belum ada Komentar untuk "√ Penjelasan Tari Ledo Hawu Tarian Tradisional Dari Sabu Raijua, NTT"