Lengkap Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan
Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan
Beberapa saat yang lalu kita
baru mendengar tentang hari jadi atau hari ulang tahun (HUT) ke-9
Kabupaten Toraja Utara (Torut) di Lapangan Bakti yang sangat seru dan semarak akan kesenian lokal yang membuat kita
teingat dengan betapa bahagianya masyarakat dulu saat kebudayaan masih
mendominasi wilayah.
Musik yang mereka dengar berasal dari suara alat musik tradisional Sulawesi Selatan langsung bukan dari teknologi handphone,
mengumpulkan warga masih menggunakan alat tradisional yang terdengar ke
seluruh penjuru desa dan disitulah keindahan Indonesia.
Baiklah, berikut ini adalah daftar alat alat musik tradisional Sulawesi Selatan. Selamat membaca.
1. Tolindo / Popondi
Tolindo merupakan alat musik tradisional khas Sulawesi Selatan yang tepatnya berasal dari tanah Toraja, dengan bentuknya yang unik dan juga sederhana alat musik tradisional
Tolindo / Popondi digunakan dalam berbagai acara adat disana. Alat
musik Tolindo juga cukup terkenal didunia, nama Tolindo merupakan
sebutan alat musik tradisional ini di daerah Bugis sedangkan Popondi untuk sebutannya di daerah Makasar.
Alat musik tradisional
ini terbuat dari bahan yang bisa dicari dari alam yaitu kayu, tempurung
kelapa dan tentunya senar karena kita memainkan Tolindo dengan cara
dipetik. Tolindo / Popondi memiliki bentuk seperti busur, alat musik ini
juga termasuk kedalam jenis sitar berdawai satu. Tempurung kelapa tadi
nantinya akan dimanfaatkan sebagai resonatornya.
Alat musik TradisionalPopondi
/ Tolindo biasanya dimainkan oleh para petani saat melakukan panen
sawah mereka atau saat mengisi waktu senggang para remaja.
Baca Juga:
√ Artikel Ludruk Kesenian Tradisional Dari Jawa timur
2. Gendang Bulo
Idiokardo adalah alat musik tradisional daerah sulawesi selatan
yang berbentuk seperti gendang namun ukurannya cukup kecil dan juga
panjang. Gendang ini dimainkan pada saat acara-acara tertentu saja
seperti adanya pernikahan atau acara adat tertentu, selain itu pemain
dari alat musik Gendang Bulo adalah kamu laki-laki, namun sayang jarang
dijumpai pemain yang masih muda, karena mungkin kurangnya minat belajar
dari generasi muda.
Gendang Bulo memiliki ukuran yang
berbeda, salah satu sisinya berukuran lebih lebar pada bagian yang
dipukul. Untuk memainkan Gendang Bulo, anda harus mengatur letaknya
terlebih dahulu dan jika anda normal (tidak kidal) sisi yang lebih besar
ada di sebelah kanan dan untuk memukulnya menggunakan seperti sebuah
batang kayu atau stik drum, dan bagian kiri dipukul menggunakan telapak
tangan.
Posisi gendang juga harus diperhatikan,
jika anda tidak kidal berarti posisi gendang tersebut miring ke arah
kiri (bagian yang dipukul menggunakan tongkat di kanan) dan sebaliknya.
Pemain biasanya menggunakan pakaian adat dan saat dimainkan, gendang ini
bisa dikolaborasikan dengan alat alat musik tradisional Sulawesi Selatan lainnya
3. Alosu / Lalosu
Alat musik tradisional Sulawesi Selatan Alosu
adalah alat musik yang terbuat dari anyaman daun kelapa dan berbentuk
kotak-kotak kecil yang tersusun rapih. Di bagian dalamnya terdapat
biji-bijian yang jika kita goyangkan akan menimbulkan suara seperti
beras yang terdapat dalam botol plastik. Penggunaan Alosu sulit
ditemukain, tetapi jika anda beruntuk ada beberapa nyanyian daerah yang
menggunakan alat musik tradisional ini sebagai pengiringnya.
4. Ana’ Becing
Becing
adalah sebuah alat musik yang terbuat dari logam dan dimainkan dengan
cara dipukulkan satu sama lain. Bentuknya yang menarik, yakni mirip
sepasang dayung membuat alat musik ini cukup tersohor, terlebih karena
sering dimainkan dalam karnaval atau parade pesta dan upacara adat.
5. Keso-Keso
Keso-keso merupakan alat musik tradisional Sulawesi Selatan yang cukup terkenal karena suara yang dihasilkan sangat indah dan membuat kita seakan terbawa dengan suasana daerah asalnya. Alat musik tradisional
ini memiliki nama “keso” karena memang cara memainkannya digesek,
sehingga disebut “keso-keso” dan beberapa orang juga ada yang
menyebutnya “Kere-Kere Galang”.
Pada bagian tubuh keso-keso yang
digunakan sebagai resonatornya terbuat dari kayu nangka yang dipilih
dengan cara khusus dan dibentuk menyerupai jantung pisang dengan rongga
ditengahnya agar menciptakan suara yang maksimal. Setelah dipahat
se-demikian rupa sehingga berbentuk cekungan, kekosongan dari kayu
nangka tersebut ditutup dengan membran yang terbuat dari kulit kambing
pilihan.
Dari alat menggeseknya tidak diperlukan
kayu khusus karena asalkan kuat, kayu tersebut bisa digunakan sebagai
busur yang digunakan untuk menggesek keso-keso. Namun yang terpenting
terletak pada benda yang terlihat seperti tali busur tersebut yang
ternyata menggunakan rambut ekor kuda sebagai bahannya. Bunyi yang
dihasilkan ternyata berasal dari gesekan antara senar pada keso-keso dan
juga rambut ekor kuda pada busur.
6. Suling Lembang
Suling Lembang adalah alat musik tradisional di Sulawesi Selatan
yang berasal dari asal Toraja yang memiliki panjang yang berbeda dari
suling lainnya, dengan panjang 40 hingga 100 cm, Suling Lembang
merupakan suling terpanjang di daerah Toraja. Meskipun dengan panjang
hingga 1 m, Suling ini memiliki ukuran diameter yang kecil jadi kita
masih bisa memegang dengan menggunakan tangan kita dan pada bagian ujung
suling tersebut diberikan cerobong tanduk, sehingga bentuknya seperti
terompet.
Suling Lembung memiliki 6 lubang nada
yang biasanya digunakan pada lagu lagu Toraja terutama pada saat acara
berduka, namun suling ini tidak dimainkan solo dan seringnya diiringi
dengan alat musik lain yaitu Suling deata. Suling lembang berbentuk
tegak lurus dan ditiup melalui bagian atas yang berbentuk seperti cincin
dan juga nada-nada yang dihasilkan sangatlah bertemakan “Toraja”.
Peran Suling Lembang ini baru akan terlihat pentingnya pada sebuah kegiatan Rambu Tuka‘ dan juga Aluk Rampe Matampu (Upacara panen padi dan Upacara kematian). Penggunaan alat musik tradisional ini sangat penting untuk mengiringi syair dan lagu pada upacara tersebut.
Baca Juga:
√ Penjelasan Tari Remo Tarian Tradisional Dari Jawa Timur
7. Puwi-Puwi
Satu
lagi alat musik tiup dengan bentuk yang cukup unik, Puwi-puwi atau juga
disebut puik-puik adalah sebuah alat musik berupa terompet khas dari
Sulawesi Selatan. Bentuk dan cara memainkan alat musik ini sama persis
dengan beberapa alat musik dari daerah lain di Indonesia, seperti
serunai di Sumatera, Sronen di Jawa Timur, dan Tarompet di Jawa Barat.
8. Basi-Basi / Klarinet
Bentuk dari alat musik tradisional
ini mengingatkan kita seperti alat musik yang digunakan pawang ular
pada film-film yang membuat ular menjadi jinak. Masyarakat Bugis
menyebut alat musik ini dengan sebutan basi basi sedangkat penduduk
Makasar menyebutnya Klarinet (seperti terompet panjang dengan banyak
lubang suara). Basi basi dimainkan dengan cara ditiup, didalamnya
terdapat sebuah membran yang nantinya dapat menghasilkan bunyi saat
dimainkan.
9. Jalappa / Kancing-Kancing
Jalappa
adalah alat musik tradisional yang berbentuk seperti simbal, alat musik
ini terbuat dari logam kuningan dan dimainkan pada saat upacara adat
tertentu saja seperti saat persembahan sesaji untuk para dewata. Di
beberapa daerah, nama alat musik tradisional Sulawesi Selatan ini lebih dikenal dengan sebutan kancing-kancing karena bentuknya yang menyerupai kancing berukuran besar.
Jalappa juga digunakan pada
saat upacara adat tolak bala dan juga dipercaya menjadi bagian dari
peralatan dukun di beberapa daerah. Jika digunakan untuk acara adat,
biasanya sebelum sebuah tarian dimulai alat musik ini terlebih dulu
dibacakan mantra-mantra saat diiringi alat musik lainnya.
Belum ada Komentar untuk "Lengkap Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan"