√ Lengkap Alat Musik Tradisional Dari Sumatera Utara Beserta Gambarnya
Alat Musik Tradisional dari Sumatera Utara
Dari research yang sudah saya telusuri saya menemukan informasi. Bahwa, terdapat lebih dari 10 buah alat musik tradisional sumatera utara yang bisa kita temui. fungsi dari alat musik tradisional Sumatera Utara memiliki
banyak ragam, ada musik yang digunakan untuk upacara adat ada juga yang
digunakan untuk mengiri tarian adat yang lain-lain.
Sebagai contoh kalian bisa melihat alat musik tradisional Sumatera Utara Doli-Doli yang banyak di jumpai di daerah Nias.
Aramba
Aramba merupakan alat musik tradisional dari sumatera utara yang
biasanya sering dimainkan pada suatu acara pernikahan. Aramba terbuat
dari tembaga kuningan / logam perunggu, alat musik yang ini berasal dari
Nias.
Aramba dikenal dimainkan dengan cara
dipukul, biasanya Aramba digantung pada sebuah tali, bentuk alat musik
yang ini mudah kita kenal karena alat musik ini memiliki bentuk bundar
yang menonjol di bagian atas alat musik ini.
Bentuk Dari Aramba
Aramba memiliki diameter 40 cm sampai 50
cm, sedangkan untuk yang digunakan para bangsawan bernama Aramba Fatao
dan Aramba Hongo yang memiliki diameter yang jelas berbeda yaitu
berdiameter 60 cm sampai 90 cm.
Jika dilihat sepintas, Aramba seperti memiliki 2 bagian, yaitu bagian datar panjang dan bagian yang dipukul oleh pemain, gambar dari alat musik tradisional sumatera utara dapat kalian lihat diatas.
Doli-doli
alat
musik ini memiliki keunikan, secara sekilas bagi orang yang hanya
memiliki batas kepahaman pada alat musik akan beranggapan bahwa
bentuknya memiliki kemiripan seperti sebuah angklung. alat musik ini
memiliki perbedaan dalam cara memegangnya dan cara bermainnya.
Doli-doli terbuat dari 4 bilah kayu dan alat dari musik tradisional Sumatera Utara
ini dapat dimainkan dengan cara ditiup. alat musik ini juga dapat
kalian jumpai di Nias. Alat musik ini dapat dimainkan bersama dengan
Aramba dan pakpak.
Druri Dana
alat musik ini merupakan salah satu alat musik tradisional Sumatera Utara yang
kali ini memiliki cara bermain dengan cara dipukul, Druri Dana
merupakan alat musik yang akan mengeluarkan suara ketika bambu saling
diadu. Druri Dana berasal dari Nias.
Baca Juga:
√ Lengkap Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat Beserta Gambarnya
Faritia
Faritia merupakan alat musik yang tergolong alat musik idiophone (alat musik yang menghasilkan suara dari getaran). Bentuk alat musik ini memiliki kemiripan seperti Talempong yang berasal dari Padang atau seperti Gamelan yang berasal dari Jawa
Fatiria berbentuk bundar dengan garis
tengah yang berukuran 23 cm dan ketebalannya 4 cm dengan bagian tengah
yang menonjol untuk dipukul. Fatiria memiliki pemukul khusus yang
dinamai dengan Simalambuo atau kayu Duria, kabarnya masyarakat Nias dikenal menggunakan Fatiria ini sebagai alat barter pada jaman dahulu.
Fatiria memiliki kemiripan dengan Gong
tetapi berbeda dengan ukurannya, Fatiria Memiliki ukuran yang lebih
kecil dibandingkan dengan Gong, juga memiliki kemiripan dengan Gong.
Garantung / Kolintang
Garantung atau kolintang merupakan alat musik tradisional sumatera utara
tepatnya daerah Toba, Garantung / Kolintang ini terbuat dari sebuah
kayu yang berbentuk rapi dan memiliki 5 buah sekat nada yang berbeda dan
biasanya fungsinya sebagai pembawa melodi.
Garantung / Kolintang ini termasuk kedalam kelompok Xylophone (batang-batang
yang menghasilkan sebuah nada). Selain sebagai pengiring sebuah melodi,
Garantung / Kolintang ini juga dikenal sebagai penstabil dari ritme
variable pada lagu-lagu yang akan dibawakan, dengan sebuah teknik yang
disebut dengan teknik “Mamalu“.
Garantung memiliki fungsi juga sebagai resonator
jika digantung diatas sebuah kotak dan Garantung memiliki 7 bilah yang
tersusun rapi. dua buah stik yang berada di tangan kanan dan tangan kiri
digunakan untuk memainkan alat musik tradisional sumatera utara tersebut.
Gonrang
Gonrang
merupakan sebuah hasil dari seni masyarakat Sumalungun memiliki fungsi
masyarakat daerah tersebut. Gonrang terdiri dari alat musik dan memiliki
makna yang masing-masingnya berbeda, Gonrang tidak akan mungkin dapat
lepas dari kehidupan atau acara adat dalam budaya Simalungun.
Gonrang memiliki makna yang berbeda
yaitu sifatnya yang religius/sakral dan memiliki sifat menghibur, dalam
kesenian dan kebudayaan Simalungun.
Gonrang adalah alat musik utama yang
biasanya hadir dalam acara-acara seperti pernikahan, kematian, dan pesta
adat. namun sayang alat musik ini sudah mulai kurang diminati karena
sedikit demi sedikit tersingkirkan oleh alat musik modern.
Gordang
Gordang
adalah sebuah instrumen musik yang terdiri dari 9 buah Gendang, bentuk
dari alat musik ini sendiri merupakan susunan dari gendang-gendang
berbentuk besar yang disusun rapi dan berurutan.
Gordang biasanya sering dimainkan ketika
pertunjukkan upacara adat, penyambutan, pernikahan dan juga terkadang
digunakan saat acara kematian. Gordang biasanya dimainkan bersamaan
dengan alat musik tradisional dari sumatera utara yang lain-lain.
Gendang Singanaki
ini juga merupakan alat musik tradisional dari sumatera utara
juga yang terbuat dari Potongan Kayu dan Potongan kulit binatang,
Gendang yang khas ini berasal dari daerah Batak karo 2 bagian berbeda
yaitu penganaki dan anak gendang yang disebut Gerantung / enek-enek. berukuran kecil ramping. cara memainkannya kalian harus memiliki sebuah alat khusus untuk memukulnya.
Gendang Sisibah/pakpak
alat musik ini juga termasuk dalam alat musik tradisional dari sumatera utara yang cara penggunaannya dengan dipukul menggunakan alat yang terbuat dari kayu/ alat pukul lainnya.
Gendang Sisibah/pakpak ini sering
dijumpai di daerah Sumatra Utara saat mengiringi upacara adat yang ada
di PakPak Dairi dalam acara suka maupun duka.
Gung dan Penganak
Gung dan penganak merupakan salah satu dari alat musik tradisional dari sumatera utara alat musik ini dikelompokan sebagai alat musik Idiophone yang berarti ” Bergetar untuk menghasilkan suatu bunyi/suara “.
Perbedaan antara alat musik ini dengan
gong nusantara yang lain terletak pada ukuran dan garis tengahnya. Alat
musik ini memiliki ukuran garis tengah yang berada di angka 68 cm dan
penganaknya berukuran lebih kecil sekitar 16 cm. Gong dan penganak
terbuat dari logam/kuningan, dan alat pukulnya terbuat dari kayu dengan
ban karet diujungnya atau juga bisa dengan kain.
pemukulnya dinamai dengan sebutan Palu-Palu.
Baca Juga:
√ Lengkap Alat Musik Tradisional Kalimantan Utara Beserta Gambarnya
Hapetan atau Hasapi
alat
musik ini sudah tercatat dan dikenal oleh indonesia terbukti dari
namanya ” Hapetan ” sudah tercatat pada KBBI, Hapetan adalah alat musik
seperti kecapi yang berasal dari daerah Tapanuli, Memiliki dawai dan
dimainkan dengan sebuah bilah petik.
Hapetan merupakan jenis alat musik tradisional dari Sumatera Utara yang
dimainkan dengan cara di petik, caranya mirip seperti jenis gitar
tradisional berdawai 2 dari daerah Tapanuli. Di daerah Sumbawa, alat
musik ini juga disebut dengan nama Jungga.
Jenis-Jenis Hasapi
Untuk Hasapi memiliki 2 jenis alat musik yaitu:
Hasapi Ende
- Instrumen pembawa melodi dan merupakan yang paling utama di dalam ensambel Gondang Hasapi
Hasapi Doal
- Instrumen yang ini memiliki kemiripan dengan Hasapi Ende, tetapi dalam cara memainkannya berbeda, Hasapi Doal berperan sebagai pembawa ritme konstan.
Ole-Ole
Ole-Ole yang ini merupakan jenis alat musik tradisional Sumatera Utara yang
cara memainkannya dengan cara ditiup, badan dari alat ini terbuat dari
batang padi dan resonatornya terbuat dari daun kelapa atau biasa disebut
dengan enau.
Ole-ole merupakan jenis alat musik sederhana yang masuk dalam jenis alat musik yang bersifat Solo, alat musik ini terbuat dari satu ruas batang padi.
Alat musik ini terkadang juga memiliki
lubang yang terdapat pada batangnya. Lubang nada pada batang tersebut
tidak beraturan tergantung kepada si pembuat alat musik dan juga
nada-nadanya yang ingin dicapai dibuat sedemikian rupa karena memang
alat musik tersebut dibuat hanya untuk hiburan belaka.
Panggora
Panggora merupakan alat musik tradisional dari sumatera utara
yang sejenis seperti gong namun suara bunyinya sedikit lebih unik bila
dibandingkan dengan gong, Bunyinya dapat dipukul dengan menggunakan alat
yang biasa disebut dengan ” stik ” setelah bunyi telah keluar nanti akan diredamkan dengan sebuah pegangan tangan.
Panggora ini adalah sebuah gong yang paling besar dengan ukuran garis tengah mencapai 37 cm dengan memiliki tebal sekitar 6 cm.
Panggora menyerupai bentuk berupa gong
berukuran yang sangat besar, besarnya sampai melebihi Aramba dan
Faritia. Panggora terbuat dari bahan logam seperti besi, kuningan atau
perunggu, agar suara yang dihasilkan juga lebih keras dan terdengar
nyaring.
Sarune Bolon
Sarune Bolon ini merupakan jenis alat musik tradisional sumatera utara yang
memiliki 6 buah lubang nada yang berfungsi utuh dan berperan untuk
mengiringi melodi yang keluar. Alat musik tradisional yang satu ini
termasuk bagian dari perangkat Gondang Sabangunan.
Instrumen ini dapat digabungkan dengan Taganing, Gondang, Ogung, Hesek, dan Adap. Sedangkan pada masyarakat daerah Simalungun itu sendiri, Alat musik ini merupakan bagian dari perangkat Gindrang Saparangguan.
Baca Juga:
√ Lengkap Alat Musik Tradisional Banten Beserta Gambarnya
Taganing
Taganing merupakan salah satu alat musik tradisional Sumatera Utara
yang terdiri dari 5 buah gendang yang berfungsi sebagai pengatur ritme.
Taganing juga dapat disebut sebagai Drum Set Melodis. Alat musik pukul
ini semakin dipukul ke kiri semakin tinggi nada yang di keluarkan, Alat
musik ini memiliki sebuah stik untuk memukul pada umumnya.
Belum ada Komentar untuk "√ Lengkap Alat Musik Tradisional Dari Sumatera Utara Beserta Gambarnya"