√ Lengkap Alat Musik Tradisional Banten Beserta Gambarnya
Selain keindahan alam, Banteng juga menyimpan potensi kearifan lokal dengan adanya beberapa kesenian seperti Debus,Tari Topeng, Lojor dan tentunya masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu karena kita hanya akan membahas seputar alat musik adat banten atau lebih tepatnya alat musik tradisional Banten
Alat Musik Tradisional Banten
Banten pada zaman dahulu
dikenal dengan sebutan Bantam. Pada masa itu Bantam merupakan sebuah
pelabuhan yang sangat ramai dan makmur hingga pada abad ke-5 Banten
menjadi bagian dari Kerajaan Tarumanagara.
Berikut ini adalah beberapa nama alat musik tradisional Banten yang bisa anda pelajari
1. Bedug
Bedug
adalah alat musik yang berbentuk seperti sebuah gendang namun ukurannya
cukup besar dan penggunaannya diyakini sudah cukup lama di Indonesia.
Bedug dulunya berfungsi sebagai alat komunikasi tradisional seperti
ketika akan adanya kumandang adzan, hampir tiap-tiap daerah menggunakan alat musik tradisional
ini. Selain itu, bedug juga bisa digunakan untuk memanggil warga atau
isyarat yang lainnya, seperti tanda bahaya atau semacamnya.
Bedug terbuat dari sepotong batang kayu
yang ukurannya cukup besar (sekitar 1 m atau lebih) dan bagian tengahnya
dilubangi seperti berbentuk tabung. Ujung yang terlihat lebih besar
yang telah berlubang tersebut nantinya ditutupi dengan menggunakan kulit
binatang yang berfungsi sebagai membrannya dan tempat pemain menabuh.
Suara bedug mampu menggetarkan raga kita, suaranya bernada rendah tetapi
terdengar hingga jarak yang cukup jauh.
Ujung batang yang berukuran lebih besar
ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau
selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada
khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh. Di
daerah tertentu bahkan ada kompetisi bedug yang sangat menarik untuk
disaksikan. Salah satu Bedug terbesar di dunia terdapat di Masjid Darul
Muttaqien yang terdapat di Purworejo.
Baca Juga:
√ Artikel Tari Golek Menak Tarian Tradisional dari Yogyakarta
2. Angklung Buhun
Angklung Buhun adalah alat musik tradisional Banten atau lebih tepatnya anda bisa menyebutnya Angklungnya suku Baduy.
Bagi masyarakat suku Baduy, kesenian alat musik ini merupakan salah
satu kesenian yang dianggap sakral dan memiliki nilai-nilai tertentu
didalamnya seperti karena memang banyak dari mereka yang masih memiliki
kepercayaan animisme. Angklung Buhun biasanya di tampilkan pada acara
tertentu saja, atau pada saat menanam padi.
Angklung Buhun adalah kesenian musik
yang tak bisa terpisahkan dari kehidupan masyarakat Baduy. Menurut
sejarahnya, Angklung ini berasal dari Kab. Lebak dan dari namanya saja
kita sudah tau bahwa anklung ini memiliki sejarah yang cukup panjang,
arti dari Angklung Buhun adalah Angklung Tua.
Penggunaan Angklung Buhun diyakini sudah
cukup lama sejak terbentuknya masyarakat Baduy sehingga penting bagi
mereka mempertahankan eksistensi alat musik ini. Angklung Buhun hanya
dimainkan pada saat acara tertentu saja dan biasanya hanya dimainkan
satu kali dalam satu tahun, pada saat upacara Ngaseuk. Upacara Ngaseuk adalah upacara adat pada saat penanaman padi. yang diharapkan akan berjalan lancar dan diberkahi hingga panen nantinya.
Angklung ini memang mirip dengan
angklung lain pada umumnya, yang membedakan adalah tampilan
pernak-pernik pada bagian atas angklung, biasanya dihiasi dengan batang
padi atau daun panjang yang diikat. Pemain Angklung ini juga
“diharuskan” laki-laki yang memang mengerti dan seorang seniman Buhun.
3. Dogdog Lojor
Dogdong Lojor merupakan alat musik tradisional Banten,
lebih tepatnya Banten Selatan. Dogdog memiliki bentuk seperti bedug
tetapi ukurannya lebih kecil dan panjang. Alat musik ini biasanya
digunakan untuk mengiringi acara adat seperti acara Seren taun, Ruawatan
dan lainnya. Nama alat musik ini sendiri berasal dari bunyinya yang
seperti “dog dog dog” sehingga banyak orang yang menyebutnya Dogdog dan
Lojor adalah bahasa sunda yang artinya “Panjang”.
Dogdog Lojor memiliki panjang hampir 1
meter, sehingga pantas saja disebut gendang bedug panjang. Dalam sebuah
acara biasanya terdapat 2 – 3 alat musik ini dengan iring-iringan
Angklung yang memiliki 9 jenis. Penggunaan instrumen ini dibedakan
karena memiliki fungsi dan simbol tertentu dalam permainannya.
4. Pantun Bambu
Pantun bambu merupakan alat musik tradisional Banten
yang seringnya dijumpai di Cilegon (sebuah kota di ujung barat laut
pulau Jawa) sejak dulu. Pantun Bambu dulunya dimainkan pada saat para
petani di sawah beristirahat selepas bekerja / membajak sawah. Seiring
dengan berkembangnya zaman, alat musik ini akhirnya digunakan untuk
tujuan kesenian dan hiburan. Dan pada tahun 2001 silam, alat musik ini
diakui oleh DisParBud Cilegon sebagai alat musik tradisional daerah tersebut.
Pada saat dimainkan, alat musik tradisional Pantun Bambu juga bisa dikolaborasikan dengan alat musik tradisional Banten lainnya, seperti Patingtung, Rudat dan alat musik lainnya. Selain itu, alat musik tradisional Banten
ini juga bisa digunakan untuk mengiringi tari-tarian atau lagu daerah
dan jika dimainkan secara baik dan kompak, Pantun Bambu menghasilkan
irama yang unik dan bisa membuat kita tersenyum saat mendengarkan.
Baca Juga:
√ Artikel Tari Serimpi Tarian Tradisional dari Yogyakarta
5. Bendrong Lesung atau Lisung
Bendrong
Lesung adalah salah satu kesenian tradisional dari Banten, seperti
Pantun Bambu, Bendrong Lesung diyakini berasal dari daerah Cilegon yang
tumbuh berkembang menjadi sebuah kesenian lokal di masyarakat secara
turun menurun hingga saat ini. Alat musik tradisional Banten Lesung
dulunya hanyalah kesenian tradisi di daerah tertentu untuk menyambut
hari panen raya yang bertujuan untuk mengungkapkan kebahagiaan atas
kerja keras dan perjuangan yang mereka lakukan.
Jika dilihat memang tidak ada yang
spesial dari Bendrong Lesung, terbuat dari kayu dan suara yang
dihasilkanpun seperti musik perkusi (hanya tuk-tuk) namun semangat dari
para pemain wanita inilah yang membuat kita seperti semangat sendiri.
Bendrong Lesung masih ada hingga hari ini, tapi jika dibandingkan pada
masa lalunya, penurunan jelas terlihat bukan karena kesalahan
masyarakat, namun perubahan zaman dan perkembangan teknologi memang
tidak bisa dipungkiri.
Tentunya menjaga kelesatarian dan ada atau tidaknya alat musik tradisional Banten
kedepannya memang bukan sepenuhnya tanggung jawab kita bersama, namun
biarpun sedikit cobalah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya
Indonesia yang memiliki sejarah dan ceritanya masing-masing.
Hingga pada akhir abad
ke-17 M, Bantam merupakan tempat yang menunjang perekonomian rakyat
dengan cara melakukan perdagangan Internasional melalui jalur air. Pada
masa itu kota ini menjadi salah satu kota termakmur di Indonesia, namun
seiring perkembangan zaman semua mulai berubah dan kita harus kembali
menata ulang kesalahan kita.
Belum ada Komentar untuk "√ Lengkap Alat Musik Tradisional Banten Beserta Gambarnya"