√ Artikel Tari Radap Rahayu Dari Kalimantan Selatan
Tari Radap Rahayu adalah kesenian klasik dari Banjarmasin,
Kalimantan selatan. Tarian ini merupakan salah satu tarian untuk penyambutan
tamu sebagai tanda penghormatan. Nama Tari Radap Rahayu di ambil dari kata
radap atau beradap - adap yang berarti bersama sama atau berkelompok. Sedangkan
rahayu berarti kebahagiaan atau kemakmuran.
Tarian ini awalnya merupakan salah satu tarian yang bersifat
ritual bagi masyarakat Banjarmasin. Tarian ini merupakan tarian penolak bala
untuk meminta keselamatan dari segala
mara bahaya. Tari Radap Rahayu awalnya hanya di tampilkan dalam acara
adat seperti perkawinan, kehamilan, kelahiran dan juga acara kematian. Namun
seiring dengan perkembangan tarian ini tidak hanya untuk acara ritual saja,
namun juga sebagai hiburan masyarakat.
Menurut sejarah nya, tarian ini berasal dari
peritiwa pulangnya patih lambung mangkurat dari kunjungannya ke kerajaan maja
pahit. Ketika akan memasuki sungai barito, kapal mereka pun kandas sehingga
kapal mereka oleng dan hampir terbalik. Dalam situasi itu membuat patih lambung
mangkurat memuja bantam atau meminta pertolongan pada Tuhan agar mereka di
selamatkan. Tidak lama setelah memuja bantam, turunlah tujuh bidadari ke atas
kapal kemudian mengadakan upacara beradap – adap. Setelah kapal terselamatkan,
bidadari pun kembali ke kayangan dengan gerakan yang sama dengan gerakan
terbang layang pada Tari Radap Rahayu.
Gerakan dalam Tari Radap Rahayu selalu di awali dengan gerakan
terbang layang yang menggambarkan bidadari yang turun kayangan langit dan di
akhiri dengan gerakan ini lagi yang menggambarkan bidadari kembali ke kayangan.
Beberapa teknik gerakan lain diantaranya adalah limbai kibas, dandang mangapak,
mendoa (Sesembahan), mambunga, alang manari, lontang penuh, lontang setengah,
gagoreh srikandi, mantang, tarbang layang, mendoa, membunga, tapung tawar, puja
Bantam, angin tutus.
Pada saat pertunjukannya penari menari di balut dengan busana
yang di sebut dengan baju layang dengan selendang yang di
guganakan untuk menari seakan melukiskan keindahan seorang bidadari. Selain itu
penari juga di lengkapi dengan cepu sebagai tempat beras kuning dan bunga
rampai di tangan kiri untuk gerakan ritual. Dalam pertunjukannya, penari juga
di iringi dengan iringan musik dan nyanyian syair.
Dalam perkembangannya, Tari Radap Rahayu juga sempat mengalami
kepunahan. Berawal dari berakhirnya kerajaan dwipa,tarian ini kembali di
populerkan oleh seniman kerajaan banjar bernama pangeran hidayatullah. Namun
kembali hilang ketika perang banjar saat mengusir penjajah belanda dari
Banjarmasin. Pada tahun 1955 tarian ini kembali di bangkitkan oleh seorang
budayawan bernama Kyai Amir Hasan Bondan melalui kelompok tari bernama
PERPEKINDO di Banjarmasin dan masih di lestarikan hingga saat ini.
Tari Radap Rahayu masih bisa kita temukan di berbagai acara
penyambutan tamu, acara adat dan festival budaya. Tari Radap Rahayu juga masih
di lestarikan di berbagai sanggar kesenian di Banjarmasin, Kalimantan selatan.
Tentunya banyak kreasi yang di tambahkan di setiap pertunjukannya agar
pertunjukan terlihat menarik, tapi tetap tidak meninggalkan pakem aslinya.
Belum ada Komentar untuk "√ Artikel Tari Radap Rahayu Dari Kalimantan Selatan"