√ 5 Tradsi atau Aturan di Jogja yang Kalau Dilanggar Bisa Bikin Merinding!
Banyak masyarakat Indonesia yang masih percaya akan mitos atau
larangan-larangan yang kadang di luar batas nalar. Salah satu daerah
yang masih akrab dengan hal tersebut adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ada banyak cerita-cerita mitos yang akhirya menciptakan aturan unik.
Berikut kami lampirkan aturan unik di Jogja yang mungkin belum Anda
ketahui.
Larangan Melewati Plengkung Gading Bagi Sultan Jogja
Plengkung
gading adalah salah satu gapura pintu keraton yang juga merupakan
satu-satunya pintu keluar raja yang mangkat atau wafat untuk menuju
pemakaman para raja di Imogiri. Karena itu, selama sultan masih hidup
tak diperbolehkan melewati gapura yang terletak di sebalah selatan
Alun-alun Kidul tersebut.
Baca Juga:
√ Kupang Kraton Makanan Tradisional Dari Pasuruan, Jawa Timur
Tidak Boleh Pakai Baju Hijau ke Pantai Parangtritis
Salah
satu pantai di Selatan Yogyakarta ini menjadi salah satu spot favorit
menikmati matahari terbenam. Namun, selain keindahannya pantai ini juga
terkenal dengan mitos yang mengisahkan keberadaan Nyi Roro Kidul sebagai
penguasa pantai Selatan. Konon, Nyi Roro Kidul sangat menyukai warna
hijau dan tidak ingin ada orang lain yang mengenakan baju dengan warna
hijau. Jika mengenakan baju berwarna hijau, masyarakat khawatir akan
mengalami kesialan atau hilang ditelan lautan.
Aturan Menghadap Selatan saat Mengulek Sambal Bagi Orang Gunung Kidul
Masih
berhubungan dengan keberadaan Nyi Roro Kidul, aturan ini konon untuk
menghormati Ratu Pantai Selatan tersebut. Hingga saat ini, masih ada
beberapa orang yang menjalankan aturan ini.
Pantangan Melewati Perempatan Palbapang Untuk Pengantin dan Orang Sakit
Sebagian
masyarakat Yogyakarta masih percaya bahwa melewati perempatan Palbapang
sama artinya dengan menawarkan nyawanya untuk mati. Pengantin yang
ingin melewati perempatan ini harus melepaskan ayam jago. Dan bagi orang
sakit, lebih baik mencari alternatif lain dari pada terjadi apa-apa
dengan nyawanya.
Baca Juga:
√ Onde-onde Makanan Tradisional Dari Mojokerto, Jawa Timur
Aturan Berkata Santun di Pasar Bubrah Gunung Merapi
Memang
sebenarnya kita harus bersikap santun di manapun dengan siapapun.
Namun, ada cerita mistis tersendiri jika kamu tidak santun saat mendaki
Gunung Merapi, terutama ketika berada di Pasar Bubrah. Konon, orang yang
tidak dapat menjaga perilaku dan perkataan akan menghilang diculik oleh
makhluk halus penunggu tempat tersebut.
Belum ada Komentar untuk "√ 5 Tradsi atau Aturan di Jogja yang Kalau Dilanggar Bisa Bikin Merinding!"